Landasan Ilmu Akuntansi Syariah, Perkembangan Awal Akuntansi, Sejarah Akuntansi, Perkembangan Akuntansi Syariah
Sejarah dan Pemikiran Akuntansi Syariah
Dalam Pembahasan Ilmu Akuntasi ini akan menjelaskan tentang Perkembangan Awal Akuntansi, Sejarah Akuntansi, Perkembangan Akuntansi Syariah, Sekilas Prosedur dan Istilah yang digunakan dan Hubungan antara Akuntansi Modern dan Akuntansi Syariah.
Ilustrasi singkat.
Dalam sebuah seminar ekonomi syariah, salah satu topik yang diangkat adalah akuntansi syariah. Pada sesi tanya jawab, diantara peserta ada yang bertanya kapan ada akutansi syariah. "Apakah sudah ada sejak zaman Rasulullah?" Dengan sangat bersemangat, peserta tersebut mengungkapkan keraguannya kalau di zaman Rasulullah sudah ada bank, lembaga keuangan nonbank seperti asuransi atau pasar modal atau bahkan perseroan terbatas. Si penanya tampaknya penasaran sekali dan menanyakan lebih jauh, bagaimana perkembangan akuntansi syariah?
Sejarah dan pemikiran akuntansi syariah tidak dapat dilepaskan dari perkembangan perekonomian
Islam termasuk nilai-nilai yang sesuai dengan Islam. Sedangkan di sisi lain akuntansi syariah sebagai cabang dari ilmu akuntansi yang merupakan ilmu pengetahuan tentu harus melampaui proses dan tahapan tertentu.
Akuntansi syariah pada dasarnya merupakan bentuk aplikasi dari nilai-nilai Islam sebagai suatu agama yang tidak hanya mengatur masalah keimanan dan peribadatan saja, melainkan juga mengatur masalah kehidupan sehari-hari. Banyak pihak, baik dari kalangan umat Islam maupun di luar Islam mempertanyakan definisi akuntansi syariah, apakah harus ditinjau dari sisi geografis/wilayah yang menerapkannya, atau jumlah pemeluk Islam di dalam suatu negara atau berhubungan dengan seberapa besar yang akan menggunakannya atau bagaimana hubungannya dengan agama lain seperti Christian Accounting.
Pada mulanya akuntansi merupakan bagian dari ilmu pasti, yaitu bagian dari ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan masalah hukum alam dan perhitungan yang bersifat memiliki kebenaran absolut. Sebagai bagian dari ilmu pasti yang perkembangannya bersifat akumulatif, maka setiap penemuan metode baru dalam akuntansi akan menambah dan memperkaya ilmu akuntansi tersebut. Bahkan orang yang berkiprah sebagai pemikir akuntansi di awal perkembangannya adalah seorang ahli matematika seperti Luca Pacialli dan Musa Al khawarizmy.
Ditemukannya metode baru dalam ilmu akuntansi senantiasa mengalami penyesuaian (selaras) dengan kondisi di suatu tempat, sehingga dalam perkembangan selanjutnya, ilmu akuntansi lebih cenderung menjadi bagian dari ilmu sosial (social science), yaitu bagian dari ilmu pengetahuan yang mempelajari fenomena keadaan masyarakat dengan lingkungan yang bersifat lebih ralatif.
Terjadinya perubahan dalam ilmu akuntansi mulanya merupakan bagian dari ilmu pasti kemudian berubah menjadi ilmu sosial yang dipengaruhi oleh faktor-faktor perubahan yang terjadi dalam masyarakat yang semula dianggap sebagai sesuatu yang konstan. Umpamanya dalam transaksi usaha akan dipengaruhi oleh budaya dan tradisi serta kebiasaan dalam masyarakat setempat. Oleh sebab ini, akuntansi masih berada di tengah-tengah pembagian ilmu pengetahuan hingga saat ini. Bahkan mayoritas pemikir akuntansi sekarang ini masih menitikberatkan pada pemikiran positif melalui penggunaan data empiris dengan pengolahan yang bersifat matematis.
Akuntansi dalam Islam merupakan sebuah alat (tool) dalam rangka melaksanakan perintah Allah SWT yang tercantum dalam Kitab Suci Al-Qur'an (QS 2:282) penting melakukan pencatatan transaksi usaha. Implikasi lebih jauh adalah keperluan terhadap suatu sistem pencatatan tentang hak dan kewajiban, pelaporan yang terpadu dan konprehensif.
Islam memandang akuntansi tidak hanya sekedar ilmu yang bebas nilai dalam melakukan pencatatan dan pelaporan saja, tetapi juga sebagai alat untuk menjalankan nilai-nilai Islam (Islamic Values) sesuai ketentuan syariah.
Akuntansi yang kita pelajari dan gunakan, diklaim tumbuh dari peradaban barat (sejak Paciolli), padahal apabila dilihat secara mendalam dari awal lahir dan perkembangannya, maka terlihat dengan jelas pengaruh keadaan masyarakat serta peradaban sebelumnya baik itu Yunani maupun Arab Islam.
Dalam perkembangan akuntansi, dengan domain "arithmatic quality" nya, sangat terpengaruhi oleh ilmu yang lain khususnya airthmatic, algebra, mathematics, alghorithm di abad ke - 9M. Karena ilmu inilah terlebih dahulu berkembang baru kemudian munculnya ilmu bahasa. Ilmu ini sangat penting sekali dan ternyata yang mengembangkannya berasal dari Filosof Islam yang sangat terkenal yaitu Abu Yusuf Ya'kub bin Ishak Al Kindi yang lahir pada tahun 801 M. dan juga Al Karki (1020) dan Al-Khawarizmy yang merupakan asal kata dari AlGorithm. algebra juga berasal dari bahasa Arab yaitu "Al-Jabr". Begitu juga sistem penomoran, desimal, dan angka "0" (zero, sifr, kosong, nol) yang kita gunakan sekarang ini sudah dikenal semenjah tahun 874 M, yang mana sudah diakui Hendriksen merupakan sumbangan Arab Islam terhadap akuntansi. Bagaimana jadinya jika neraca disajikan dalam angka romawi, contohnya angka 1843 tentu akan ditulis MDCCCXLIII, jadi susahkan? Bagaimana pulan kita menyajikan neraca IBM yang butuh angka triliunan?
Filosof Islam Ibnu Khaldun kelahiran tahun 1932 telah mengemukan tentang ilmu politik, ilmu sosiologi, ilmu ekonomi, ilmu bisnis, perdagangan. Bahkan diduga bahwa pemikiran mereka itulah sebetulnya yang disampaikan oleh para filosof Barat yang muncul di abat ke 18 M.
Kalau diteleti secara seksama bahwa Al Khawarizmy lah yang berkontribusi besar dalam perkembangan matematika modern Eropa. Akuntansi modern yang berkembang dari persamaan algebra dan konsep-konsep dasarnya digunakan untuk memecahkan persoalan pembagian harta warisan secara adil menurut syariah yang sudah tercantum dalam Kitab Suci Umat Islam, Perkara hukum (law suit) dan praktik bisnis perdagangan.
Sebenarnya, sudah banyak para ahli akuntan yang mengakui tentang keberadaan akuntansi Islam tersebut, seperti RI Gambling, William Roget, Baydoun, Hayashi dari Jepang, dan masih banyak lagi para ahli lainnya. Paciolli dalam memperkenalkan sistem double entry melalui ilmu matematika. Sistem akuntansi dibangun dari dasar kesamaan akuntansi. Aset sama dengan utang tambah modal (A = U + M). Al Jabar pertama kali ditemukan oleh Islam, maka sangat logis apabila ilmu akutansi juga terdapat dalam sistem ekonomi Islam. Setidaknya menjadi dasar perkembangan ilmu Akuntansi.