Budidaya Ayam Kedu, ternak ayam kedu, Sejarah Ayam Kedu, Ayam Kedu Putih, Ciri-ciri Ayam Kedu, Karakteristik Ayam Kedu - Baritoko

Budidaya Ayam Kedu, ternak ayam kedu, Sejarah Ayam Kedu, Ayam Kedu Putih, Ciri-ciri Ayam Kedu, Karakteristik Ayam Kedu

Budidaya Ayam Kedu


Ayam kedu merupakan jenis ayam lokal yang mempunyai karakteristik dan keunggulan tersendiri dibandingkan ayam lokal lainnya. Ayam kedu ini berasal dari daerah Karisidenan Kedu, Jawa Tengah tepatnya didaerah Temanggung dan sekitarnya. Jenis ayam kedu ada tiga macam, yaitu: kedu putih, kedu hitam (atau sering disebut dengan ayam cemani) dan campuran. Ketiga jenis ayam kedu tersebut dibedakan berdasarkan warna bulunya.


Budidaaya Ayam Kedu

Ayam Kedu Putih

Ayam Kedu putih populasinya sangat sedikit sedangkan ayam Kedu warna (campuran) populasinya sudah tidak terkontrol karena sudah bercampur dengan ayam lokal lainnya. Ayam Kedu hitam populasinya tidak diketahui secara pasti. Ayam Kedu Hitam yang seluruh tubuhnya berwarna hitam lebih dikenal sebagai ayam 'CEMANI', warna hitam pada seluruh ayam selain bulu juga menyebar mulai dari jengger, kulit muka, mata, paruh, kaki, cakar, kuku sampai ke rongga mulut dan lubang dubur (cloaca).

Perbedaan antara ayam Kedu Hitam dan ayam Cemani adalah pada ayam Kedu Hitam sebaran warna hitam hanya pada bulunya saja, sedangkan pada ayam Cemani sebaran warna hitam menyebar keseluruh tubuh. Jadi ayam Cemani merupakan ayam Kedu hitam tetapi ayam kedu hitam belum tentu ayam Cemani. Diduga yam cemani ini didapat dari hasil perkawinan antar keluarga yang dekat hubungan kerabatnya dari beberapa generasi diikuti dengan seleksi kearah ayam yang berwarna hitam.
Ayam Kedu Putih

SEJARAH AYAM KEDU

Asal usul ayam kedu hitam sampai saat ini belum dapat diketahui dengan pasti. Banyak versi yang beredar di masyarakat diantaranya versi MAKUKUHAN dan versi TJOKROMIHARJO. Versi MAKUKUHAN mengatakan bahwa ayam kedu ini pada berakhirnya kerajaan Majapahit dibawa kekerajaan Demak oleh Ki ageng Makukuhan, berkembang sampai ke daerah Kedu. Versi ini sudah melegenda di desa Kedu dan sekitarnya. Versi lain diperkenalkan oleh seorang masyarakat dari desa Kalikuto Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang bernama Tjokromiharjo. Tokoh ini merupakan Kepala Desa Kalikuto yang mencurahkan perhatiannya dibidang peternakan. Dilaporkan oleh majalah Minggu Pagi tanggal 7 Juni 1959, bahwa Pak Tjokro mendapat pengetahuan peternakan dari kursus-kursus yang diadakan oleh Dr. DOUWES DEKKER pada tahun 1919 di Bandung dan hasil korespondensinya dengan ahli perunggasan dari Colorado bernama Mr. Schelter.
Ayam Kedu Hitam

Versi pak Tjokro menceritakan bahwa ayam kedu asalnya bukan dari daerah Kedu. Ayam Kedu merupakan hasil persilangan dari beberapa generasi ayam dari Inggris yang dibawa oleh RAFLES dengan ayam lokal dari daerah Dieng, Jawa Tengah. Jenis ayam yang dibawa oleh Rafles tersebut diperkirakan ayam DORKING dan hasil keturunan dari hasil perkawinan tersebut menyebar sampai ke daerah Kedu dan sekitarnya.

Nama ayam Kedu muncul pada tahun 1926, sebelumnya nama ayam Kedu adalah ayam hitam. Nama ayam hitam dikenal pada tahun 1924, pada waktu itu Pak Tjokro mengikutkan ayam hitamnya di Pekan Raya Surabaya dan mendapat hadiah utama. Pada tahun 1926 ayam hitam Pak Tjokro diikutkan lagi di Pekan Raya Semarang dan mendapat juara lagi. Karena banyak ayam hitam yang ikut pada lomba tersebut untuk membedakan ayam Pak Tjokro diberikan nama ayam hitam kedu sesuai daerah asal Pak Tjokro yaitu Karisidenan Kedu. Nama ayam hitam kedu disingkat menjadi ayam kedu.

Ayam kedu merupakan salah satu kelompok ayam dari berbagai ternak unggas di Indonesia yang hidup dan berkembang di dalam wilayah Kedu Kabupaten Temanggung.

Warna bulu ayam kedu sangat bervariasi dari putih, blorok, wido, abu, merah dan hitam namun terdapat kecenderungan peternak untuk mengembangkan hanya yang berwarna hitam polos atau hitam dengan sedikit warna merah tua didaerah leher dan punggung
Ayam kedu termasuk dalam tipe dwiguna, yaitu ayam yang dapat diambil manfaatnya berupa daging dan telurnya, bahkan kadang-kadang untuk hobi (biasanya ayam kedu hitam/cemani). Permasalahan yang dihadapi dalam perkembangan ternak ayam kedu adalah rendahnya produktivitas ayam kedu, sebagai akibat dari pengelolaan yang masih tradisional, sehingga upaya yang dilakukan adalah mengubah pengembangan ayam kedu dari pola tradisional menjadi berwawasan agribisnis. Untuk itu ada beberapa faktor pendukung yang perlu diperbaiki, yaitu mulai dari pengelolaan sarana produksi, teknologi yang tepat guna, dukungan permodalan, pasar serta peternak yang berwawasan bisnis. Ayam kedu merupakan salah satu jenis ayam buras yang telah populer sejak lama dan telah menyatu dengan kehidupan masyarakat petani di pedesaan. Ayam kedu dipelihara dengan berbagai tujuan dan manfaat antara lain sebagai penghasil daging dan telur, untuk menambah pendapatan serta sebagai hobi dan kesayangan (khususnya ayam cemani / kedu hitam).

Ada berbagai alasan yang mendorong masyarakat untuk membudidayakan ayam kedu, antara lain karena ayam kedu cepat berkembang baik, daging dan telurnya banyak disenangi konsumen sehingga tidak mengalami kesulitan dalam pemasarannya walaupun harganya relatif lebih mahal dari jenis unggas lain.

Manfaat langsung yang dapat diperoleh masyarakat petani dari usaha peternakan ayam kedu adalah 1) Dengan penjualan produknya (telur atau daging) akan diperoleh uang tunai yang dapat digunakan untuk keperluan sehari-hari; 2) Dengan mengkonsumsi telur dan daging ayam lebih sering, maka pemenuhan gizi protein hewani menjadi meningkat dimana hal ini akan berpengaruh langsung pada kesehatan, kekuatan, pertumbuhan serta kecerdasan terutama pada anak-anak.

Secara teknis, pengelolaan ayam kedu tidak terlalu menuntut penggunaan teknologi mutakhir, karena ayam kedu memiliki kelebihan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan, pakan mudah dan dapat memanfaatkan sisa-sisa hasil pertanian atau sisa-sisa dapur serta lebih tahan terhadap penyakit.
Dari sifat yang dimiliki dan peluang bisnis yang tinggi, maka ayam kedu sangat berpeluang untuk dikembangkan secara komersial. Upaya pengembangan ayam kedu perlu terus dilakukan dengan penerapan teknologi SAPTA USAHA (bibit, kandang, pakan, kesehatan, pengelolaan reproduksi, penanganan pasca panen dan manajemen). Sistem pemeliharaan ayam kedu dari pola tradisional menjadi berorientasi bisnis (pasar) harus melalui pendekatan sistem agribisnis secara utuh.

Ciri-Ciri Ayam Kedu

Untuk mengenali Ayam Kedu, ada beberapa ciri khas yang membedakannya dari jenis ayam lainnya:

1. Warna Dominan Hitam

Sebagian besar Ayam Kedu memiliki warna hitam pekat pada bulu, kulit, bahkan sampai lidah dan dagingnya. Namun, ada juga jenis yang memiliki warna bercampur seperti hitam keemasan.

2. Ukuran Tubuh Sedang

Ayam Kedu memiliki tubuh yang tidak terlalu besar, namun proporsional. Bobot dewasa jantan bisa mencapai 2-3 kg, sedangkan betina sekitar 1,5-2 kg.

3. Jengger dan Kaki

Jenis jenggernya biasanya berbentuk tunggal (single comb) dengan warna hitam pekat. Kaki ayam juga berwarna hitam, menambah kesan eksotis.

4. Telur Berwarna Cokelat

Ayam Kedu terkenal dengan produktivitas telurnya yang cukup baik. Warna telur biasanya cokelat dengan ukuran sedang.


Jenis-Jenis Ayam Kedu

Ayam Kedu tidak hanya memiliki satu jenis saja. Ada beberapa varian yang populer, di antaranya:

1. Ayam Kedu Hitam

Ini adalah jenis yang paling terkenal. Seluruh bagian tubuhnya, mulai dari bulu, paruh, jengger, hingga kulit berwarna hitam. Jenis ini sering dianggap memiliki nilai mistis.

2. Ayam Kedu Cemani

Ayam ini sering disebut “Ayam Cemani”, meskipun sebenarnya Cemani adalah salah satu varian dari Kedu. Keunikan Cemani adalah warna hitam menyeluruh, termasuk daging dan tulangnya.

3. Ayam Kedu Putih

Meski jarang, ada juga Ayam Kedu dengan bulu dominan putih. Jenis ini biasanya dipelihara sebagai ayam hias.

4. Ayam Kedu Merah

Ayam ini memiliki bulu yang campuran hitam dan merah, dengan jengger berwarna merah menyala.



KARAKTERISTIK AYAM KEDU


Ayam kedu bila dibandingkan dengan ayam kampung lainya memiliki potensi produksi yang lebih baik namun sampai saat ini perkembangannya tidak menggembirakan bahkan bila tidak segera ditangani dikhawatirkan dapat mengalami kepunahan cara pemeliharaan ayam kedu tidak berbeda dengan budidaya ayam kampung lainya, ayam dilepas siang hari dan malamnya dikandangkan .

Peternak ayam kedu memelihara ayam dengan tujuan dimanfaatkan daging dan telurnya (dual porpose) Ayam kedu jantan dewasa bisa mempunyai berat 4 Kg dan ayam betina 3 Kg dengan rata-rata berat 1,5 - 2 Kg.

Ayam kedu betina bertelur pada umur 5 bl dengan berat rata 50-60 gram dan produksi telur kurang lebih 25 butir tiap periode. Tahun 1982 D.C. Creswell dan B. Gunawan melaporkan hasil penelitian yang membandingkan produksi telur ayam kedu dan ayam lokal lainnya selama 52 minggu.

Harga Ayam Kedu di Pasaran

Harga Ayam Kedu bervariasi tergantung jenis, usia, dan kualitasnya. Berikut perkiraan harga:

  • Anakan Ayam Kedu Hitam: Rp 50.000 – Rp 100.000/ekor

  • Ayam Kedu Dewasa: Rp 300.000 – Rp 500.000/ekor

  • Ayam Cemani Super (Langka): Bisa mencapai Rp 2.000.000 – Rp 25.000.000

Harga yang tinggi terutama untuk jenis Cemani karena dianggap istimewa dan banyak dicari kolektor.

Cara Merawat Ayam Kedu Agar Sehat

Merawat Ayam Kedu tidak jauh berbeda dengan jenis ayam lainnya, namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

1. Pemilihan Kandang

Gunakan kandang yang bersih, kering, dan memiliki ventilasi yang baik. Ukuran kandang harus sesuai dengan jumlah ayam agar tidak berdesakan.

2. Pakan Berkualitas

Berikan pakan yang mengandung protein tinggi, seperti dedak, jagung giling, dan konsentrat. Tambahkan vitamin agar ayam tidak mudah sakit.

3. Kebersihan Lingkungan

Rutin membersihkan kandang untuk mencegah penyakit seperti flu burung atau cacingan. Berikan disinfektan secara berkala.

4. Perkawinan dan Pembiakan

Untuk menghasilkan keturunan yang berkualitas, pilih indukan jantan dan betina yang sehat, bebas penyakit, dan memiliki ciri khas asli Ayam Kedu.

Keunikan Ayam Kedu Dibanding Ayam Lain

  • Nilai Mistis dan Spiritual: Banyak orang percaya Ayam Kedu, terutama Cemani, memiliki aura keberuntungan.

  • Ayam Hias Eksotis: Dengan warna hitam pekat, Ayam Kedu menjadi primadona untuk kontes ayam hias.

  • Kualitas Daging dan Telur: Daging Ayam Kedu terkenal empuk dan gurih, sedangkan telurnya kaya protein.

Keunggulan ayam kedu?


1. Warna dan Penampilan Eksotis

Ayam Kedu, khususnya jenis hitam dan Cemani, memiliki warna hitam pekat pada bulu, kulit, paruh, bahkan hingga lidah. Keunikan ini membuatnya sangat menarik sebagai ayam hias dan memiliki nilai jual tinggi.

2. Memiliki Nilai Budaya dan Mistis

Dalam tradisi Jawa, Ayam Kedu sering dikaitkan dengan hal-hal spiritual dan dianggap membawa keberuntungan. Jenis Cemani bahkan sering digunakan untuk upacara adat atau pengobatan tradisional.

3. Harga Jual Tinggi

Karena kelangkaan dan keunikan warnanya, Ayam Kedu, terutama Cemani, memiliki harga yang sangat mahal. Anakan bisa dijual ratusan ribu, sedangkan ayam dewasa bahkan bisa mencapai jutaan hingga puluhan juta rupiah.

4. Produktivitas Telur Baik

Meskipun lebih dikenal sebagai ayam hias, Ayam Kedu juga cukup produktif menghasilkan telur. Betina bisa bertelur 120–160 butir per tahun, dengan warna telur cokelat.

5. Daging Berkualitas dan Kaya Nutrisi

Daging Ayam Kedu dipercaya memiliki kandungan gizi tinggi dan rasa gurih alami. Dagingnya juga memiliki warna lebih gelap, yang oleh sebagian orang dianggap memiliki manfaat kesehatan.

6. Daya Tahan Tubuh Kuat

Sebagai ayam lokal, Ayam Kedu mampu beradaptasi dengan baik terhadap iklim tropis Indonesia. Ketahanannya terhadap penyakit relatif lebih baik dibanding ayam ras impor.

7. Peluang Bisnis Menjanjikan

Karena harga jual tinggi dan permintaan yang stabil, beternak Ayam Kedu dapat menjadi bisnis yang menguntungkan. Apalagi jika mampu mengembangkan jenis Cemani yang bernilai sangat mahal.

Kesimpulan

Ayam Kedu bukan hanya sekadar ayam hias, tetapi juga memiliki nilai budaya, sejarah, bahkan ekonomi yang tinggi. Dengan perawatan yang tepat, Ayam Kedu bisa menjadi peluang bisnis yang menjanjikan. Jadi, jika kamu tertarik beternak ayam unik ini, pastikan memahami jenis, ciri khas, dan cara merawatnya.

Pencarian Terkait :

  • budidaya ayam kedu
  • ternak ayam kedu
  • cara beternak ayam kedu
  • ayam kedu magelang
  • ayam kedu temanggung
  • ayam kedu hitam
  • ayam kedu putih
  • ayam kedu merah
  • ayam cemani kedu
  • produk ayam kedu
  • karakteristik ayam kedu
  • sejarah ayam kedu
  • ciri-ciri ayam kedu
  • perawatan ayam kedu
  • produksi telur ayam kedu per tahun
  • jenis ayam kedu lokal
  • budidaya ayam kedu tradisional
  • lokasi ayam kedu asal
  • ayam kedu petelur
  • ayam kedu pedaging

Daftar isi Baritoko


Cetak apapun lebih mudah, cepat, dan praktis