Pengertian Elastisitas Permintaan dan Penawaran, Jenis-Jenis Elastisitas Harga Penawaran, Perhitungan Elastisitas Harga Permintaan, Jenis-Jenis Elastisitas Harga Permintaan

Elastisitas Permintaan dan Penawaran

a. Pengertian Elastisitas

Untuk mengukur seberapa besar reaksi konsumen terhadap perubahan harga dan faktor-faktor lainnya, para ahli ekonomi menggunakan konsep elastisitas. Elastisitas adalah rasio yang mengukur perubahan jumlah yang diminta atau ditawarkan sebagai akibat perubahan faktor yang memengaruhinya.

b. Perhitungan Elastisitas Harga Penawaran


Elastisitas harga penawaran adalah angka yang menunjukkan berapa persen jumlah barang yang ditawarkan berubah, jika harga barang berubah satu persen. Elastisitas harga penawaran juga dapat dihubungkan dengan faktor-faktor atau variabel lain yang dianggap memengaruhinya, seperti tingkat bunga, tingkat upah, harga bahan baku, dan harga bahan antara. Elastisitas harga penawaran dapat dihitung dengan runius sebagai berikut.

Rumus Elastisitas Permintaan
Dapat dilihat secara langsung bahwa definisi dan rumus elastisitas penawaran tetap sama dengan definisi dan runius elastisitas permintaan. Satu-satinya perbedaan adalah bahwa jumlah yang ditawarkan bereaksi terhadap harga secara positif (berbanding lurus dengan harga). Hal ini mefiimjukkan bahwa dalam elastisitas penawaran kenaikan harga akan menciptakan peningkatan jiunlah yang ditawarkan, sebaliknya penurunan harga akan menyebabkan penurunan jumlah yang ditawarkan.



Jenis-Jenis Elastisitas Harga Penawaran

Berikut jenis-jenis elastisitas harga pada penawaran, yaitu elastis, inelastis, elastis uniter, elastis sempurna, dan inelastis sempurna.

1) Elastis

Jika persentase perubahan jumlah barang yang ditawarkan lebih besar dari pada persentase perubahan harga, atau jika nilai koefisien >1.

2) lnelastis

Jika persentase perubahan jumlah barang yang ditawarkan lebih kecil dari pada persentase perubahan harganya (nilai koefisien < 1).

3) Elastis Uniter

Jika persentase perubahan jumlah barang yang ditawarkan sama dengan persentase perubahan harganya (nilai koefisien = 1).

4) Elastis Sempurna

Jika harga tidalc berubah sedangkan jumlah yang ditawarkan berubah.

5) lnelastis Sempurna

Jika perubahan harga tidak mampu mengubah jumlah yang ditawarkan.
Berikut kelima jenis elastisitas harga pada penawaran tersebut ditampillcan pada grafik berikut :

Perhitungan Elastisitas Harga Permintaan


Elastisitas permintaan adalah rasio yang mengukur derajat kepekaan jumlah barang yang diminta sebagai akibat perubahan harga. Konsep elastisitas memiliki peranan penting dalam menganalisis inasalali-masalah bisnis. Banyak keputusan bisnis yang diambil dengan keputusan elastisitas, seperti elastisitas permintaan dan elastisitas penawaran.
Elastisitas harga dari permintaan merupakan jumlah barang yang diminta yang diakibatkan oleh harga barang tersebut. Elastisitas harga permintaan dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut.
Jika angka elastisitas harga permintaan bernilai negatif, misalnya E = -2 memiliki arti jika harga barang naik 1%, permintaan terhadap barang tersebut turun 2%, (ceteris paribus). Begitu juga sebaliknya. Semakin besar nilai negatifnya, semakin elastis permintaannya, sebab perubahan permintaan jauh lebih besar dibanding perubahan harga. Angka E dapat disebut dalam nilai absolut. E= -2. Artinya, sama dengan E=2

Jenis-Jenis Elastisitas Harga Permintaan

Berikut jenis-jenis elastisitas harga pada permintaan, yaitu elastis, inelastis, elastis uniter, elastis sempurna.

a. Elastis

Jika persentase perubahan jumlah barang yang diminta lebih besar daripada persentase perubahan harga, atau jika nilai koefisien > 1 (E>1), biasanya terdapat pada barang-barang yang memiliki tingkat substitusi banyak. Misalnya, pada barang elektronik, seperti televisi dan telepon seluler.

b. Inelastis

Jika persentase perubahan jumlah barang yang diminta lebih kecil daripada persentase perubahan harganya (nilai koefisien <1) (E<1), biasanya terdapat pada barang yang tidak memiliki banyak substitusi, misalnya garam.

c. Elastis Uniter

Jika persentase perubahan jumlah barang yang diminta saina dengan persentase perubahan harganya (nilai koefisien = 1), (E=l) terdapat pada sebagian barang elektronik, misalnya VCD player dan DVD player.

d. Elastis Sempurna

Artinya, harga tidak berubah, tetapi jumlah yang diminta berubah (E= ~). Contohnya harga garam dan harga bensin.

e. Inelastis Sempurna

Artinya, berapapun perubahan harga yang terjadi tidak akan berpengaruh terhadap jumlah barang dan jasa yang diminta (E=0). Contohnya harga beras.
Berikut kelima jenis elastisitas harga pada permintaan tersebut ditampilkan pada kurva berikut ini.

Grafik Kurva Elastisitas Harga Permintaan
Secara grafik, tingkat elastisitas harga permintaan terlihat dari slope (kemiringan) kurva permintaan. Jika kurva permintaan tegak lurus, permintaan inelastis sempurna {perfect inelastic). Perubahan harga, tidak memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika kurva sejajar sumbu datar, permintaan elastis sempurna {perfect elastic). Perubahan harga sedikit saja, menyebabkan perubahan jumlah barang yang diminta tak terhingga besarnya. Permintaan dilcatakan elastis uniter {unitary elastic), jika slope kurvanya negatif satu. Dengan demikian dapat disimpulkan semakin datar kurva permintaan, akan semakin elastis permintaaan suatu barang.

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Elastisitas Penawaran dan Permintaan

a. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Elastisitas Penawaran

Berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya elastisitas penawaran, yaitu sebagai berikut.

1) Jenis Produk

Kurva penawaran produk pertanian umumnya inelastis. Oleh karena produsen tidak mampu memberikan respons positif yang cepat terhadap perubahan harga. Contohnya ketika harga beras naik 15%, petani tidak dapat langsung panen tetapi haras menanam dahulu padi dan barn dapat dipanen 5 sampai 6 bulan yang akan datang. Sementara kurva penawaran produk industri umumnya elastis karena mampu merespons dengan cepat terhadap perubahan harga. Contohnya, ketika harga tekstil naik, pengusaha tekstil akan memperpanjang jam kerja/lembur pegawainya untuk menambah produksi.

2) Sifat Perubahan Biaya Produksi

Penawaran akan bersifat inelastis jika kenaikan penawaran hanya dapat dilakukan dengan mengeluarkan biaya tinggi. Sebaliknya penawaran yang dapat ditambah dengan pengeluaran biaya tambahan yang tidak terlalu besar, penawaran akan bersifat elastis.

3) Jangka Waktu

Harnpir semua barang memiliki elastisitas penawaran yang lebih besar dalam jangka panjang, dibanding dengan dalam jangka pendek, Hai ini disebabkan perusahaan dalam jangka panjang dapat mengatasi masalah-masalah yang muncul dalam jangka pendek. Contohnya, perusahaan tekstil dalam jangka waktu kurang satu tahun tidak dapat membangun pabrik baru, tetapi dalam jangka waktu dua atau tiga tahun yang akan datang perusahaan tersebut mungkin dapat membangunnya. Dengan demikian, kurva penawaran tekstil dalam jangka panjang lebih elastis dibanding dalam jangka pendek.

b. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Elastisitas Permintaan

Elastisitas permintaan merupakan sebuah ukuran seberapa besar derajat kepekaan permintaan terhadap perubahan harga. Berikut merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya elastisitas permintaan:

1) Ketersediaan Barang Substitusi

Ketersediaan barang subtitusi akan memengaruhi elastisitas permintaan. Semakin sulit mencari substitusi suatu barang, permintaan akan semakin inelastis. Contohnya, beras bagi masyarakat Indonesia sulit dicari substitusinya. Karena itu, permintaan beras bersifat inelastis.

2) Proporsi Kenaikan Harga terhadap Pendapatan Konsmnen

Jika proporsi kenaikan harga besar, permintaan akan cenderung lebih elastis. Contohnya, garam dan lemari es. Ketika harga garam naik 50%, dan diuangkan misalnya hanya meneapai Rp1000,00. Angka tersebut merupakan bagian yang sangat kecil jika dibandingkan dengan pendapatan sebagian besar keluarga sehingga tidak memengaruhi konsumsi terhadap garam. Lain halnya ketika harga lemari es naik 10% dan jika diuangkan misalnya meneapai Rp300.000,00. Hal ini tentunya dapat menyebabkan beberapa kejuarga menunda pembelian lemari es sampai bulan depan.

3) Jumlah Barang

Semakin banyak jumlah pemakai suatu barang, permintaan akan barang tersebut akan semakin inelastis. Contohnya, hampir semua masyarakat di Indonesia mengonsumsi beras sebagai makanan pokok sehingga permintaan terhadap beras bersifat inelastis. Dengan demikian, semakiil pokok suatu barang, akan semakin inelastis permintaannya. Namun yang haras diingat, pokok tidaknya suatu barang itu relatif. Artinya, bisa saja suatu barang bagi sebagian masyarakat menjadi barang pokok dan bagi sebagian yang lainnya termasuk barang mewah. Hal ini jelas menunjukkan bahwa elastisitas harga dipengaruhi oleh pokok tidaknya suatu barang.

4) Jangka Waktu

Jangka waktu permintaan atas suatu barang juga akan berpengaruh terhadap elastisitas harga. Namun hal ini bergantung kepada apakah barangnya durabel (tahan lama) atau nondurabel (tidak tahan lama).

Untuk barang-barang yang habis pakai dalam waktu kurang dari satu tahun (non-durable goods), elastisitas harga akan lebih besar dalam jangka panjang dibanding dalam jangka pendek. Hal ini disebabkan oleh dua faktor. Pertama, konsumen membutuhkan waktu untuk mengubah kebiasaan meraka. Misalnya harga tempe naik, Konsumen yang terbiasa makan dengan tempe akan sulit mengubah kebiasaan tersebut dalam jangka pendek. Akibatnya, permintaan tempe dalam jangka pendek akan mengalami penuranan yang lebih kecil dibanding dalam jangka panjang. Kedua, kadang-kadang permintaan terhadap suatu barang berkaitan dengan barang lain yang perubahannya akan terlihat dalam jangka panjang. Contohnya harga BBM naik. Biasanya konsumen akan mengurangi jumlah (jam) pemakaian kendaraannya sehingga dalam jangka pendek elastisitas permintaannya akan besar. Hal ini, tentunya disebabkan konsumen tidak dapat mengubah stok kendaraannya atau segera mengubah kendaraannya dengan kendaraan hemat BBM. Namun dalam jangka panjang, dua atau tiga tahun kemudian dengan kendaraan yang hemat BBM, penuranan penggunaan BBM akan lebih besar sehingga elastisitas permintaan jangka panjang akan lebih besar dibanding dengan jangka pendek.
Daftar Isi
  1. Tempat wisata yang lagi ngetrends dikunjungi saat ini
  2. Wisata Situ Patenggang
  3. Potensi Objek Wisata Alam di Mungka
  4. Syarat dan Ketentuan Kebijakan Pembebasan Visa Belarus 
  5. Peninggalan Sejarah Daerah Ambon
  6. Wisata Goa Pindul di Desa Bejiharjo Yang Menantang Nyali
  7. Tempat Wisata Pantai Di Lombok
  8. Tempat Wisata Kepulauan Mentawai
  9. SIAPA DIPONEGORO
  10. Tokoh Nasional "Siapa Tan Malaka"
  11. Tokoh Nasional "MOHAMMAD HATTA" Bung Hatta
  12. Biografi Sri Sultan Hamengkubuwana IX
  13. Presiden Paling Lama di Indonesia "SOEHARTO"
  14. Biografi Wakil Presiden "Umar Wirahadikusumah"
  15. Biografi Tokoh Nasional Dari Sumatera Barat "Mr. Assaat"
  16. Profil Presiden Indonesia Yang Pertama "Soekarno"
  17. Biografi Wakil Presiden Indonesia "Adam Malik" 
  18. Sejarah Hidup Tokoh Indonesia "Abdurrahman Wahid" di kenal dengan Gusdur
  19. Cara Membantu Anak untuk Meningkatkan Keterampilan
  20. Berbisnis Forex
  21. Kesalahan Menjadi Penyebab Kegagalan Bisnis Forex
  22. Jenis, Anjing, Pemburu, Handal, Labrador, Retriever, Golden, 
  23. Broker Forex Terbaik Yang Teregulasi
  24. Tempat Ibadah, Masjid Terindah, Masjid Istiqlal Jakarta
  25. Keistimewaan, Lokasi, Akses, Masjid Raya Bayur
  26. Sejarah, Pendiri, Tempat Berkumpulnya Wali, Masjid Agung Demak
  27. Tempat Ibadah, Aceh, Masjid Raya Baiturrahman, Masjid Terindah
  28. Masjid Jami' Bingkudu, Masjid Tua di Sumatera Barat
  29. Riset Gabungan Arkeologi dan Genetika Dilaksanakan
  30. Mobil Jip Buatan Siswa SMK
  31. Telkom Craft Perluas
  32. Format Curriculum Vitae Bahasa Inggris
  33. Fungsi Instagram Follower
  34. Artis Cowok
  35. Cara Membuat Bubur Ayam
  36. Resep Martabak Manis
  37. Kolang-kaling
  38. Cara Membuat Daging Masak Jamur
  39. Cara Membuat Donat Kentang
  40. Resep dan Membuat Bolu Kukus
  41. Ciri-ciri BUMN dan BUMD
  42. Ciri-Ciri Badan Usaha Milik Swasta
  43. Otomotif
  44. Olahraga Sepeda dengan BMX
  45. Cabang Angkat Besi
  46. Aries Susanti Rahayu
  47. Daftar Negara Penyelenggara Asian Games
  48. Permainan Tradisional
  49. Meraih Medali Emas di Cabang Bulu Tangkis Asian Games 2018
  50. Profil Hanifan Yudani 
  51. Defia Rosmaniar
  52. Keunggulan Penggunaan Mesin Tetas
  53. Pembuatan Mesin Tetas Telur Secara Mandiri
  54. Salah satu kota yang paling indah di Eropa
  55. Lagu Daerah Dari Sumatera Barat, Ayam Den Lapeh
  56. Virus Rabies, Pengertian Rabies, Rabies
  57. Pengertian dan definisi tentang kudis
  58. Penyebab dan gejala meningitis
  59. Gejala dan definisi kanker kolorektal
  60. Tomcat bahaya gigitan tomcat dan pencegahan
  61. Kemampuan Indonesia Tak Kalah dengan Negara Lain dalam Bidang Kesehatan
  62. Penyebab Penyakit Kaki Gajah Yang Menular dan Pencegahan Penyakit Kaki Gajah
  63. Pembauran di Nusantara di Awal Migrasi
  64. Rumah Murah Seharga Rp. 75 Juta Akan Diluncurkan BTN dan Perumnas
  65. kata lucu | kata kata lucu saat ini | kata plesetan
  66. Mengatasi Galau dengan Membaca Buku, Mengunjungi Objek Wisata Budaya, Memanjakan Diri Dengan SPA
  67. Kuda, budidaya ternak kuda, pacuan kuda
  68. Burung Merak | Merak Biru | Merak India
  69. Harimau Sumatra (Panthera tigris sumatra) 
  70. Ciri-Ciri Orang utan, Subspecies Orang Utan, Lokasi dan habitat, Makanan Orang Utan
  71. Pengertian Laba (Profit) dan Pengertian Distribusi
  72. Teori Perilaku Konsumen
  73. Pelaku Ekonomi, Peran Pelaku Kegiatan Ekonomi
  74. Pengertian Permintaan dan Penawaran
  75. Rumus Fungsi Permintaan dan Penawaran 
  76. Hukum Permintaan dan Penawaran
  77. Proses Terbentuknya Keseimbangan Pasar
  78. Pengertian Pasar
  79. Pengertian Bank Sentral
  80. Pengertian Sistem Pembayaran
  81. Unsur Pengaman Uang Rupiah Sebagai Alat Pembayaran Yang Sah
  82. Pengertian Bank, Fungsi Bank, Jenis Bank
  83. Pemasaran Hasil Industri, Konsumen potensial, Mengenal dan memahami konsumen
  84. Karakteristik Khusus, Prinsip Wadi&#39;ah, Prinsip Mudharabah, Produk Bank Syariah
  85. Pengertian, Tugas, Wewenang Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)
  86. Produk-produk Pasar Modal
  87. Alat Pembayaran Tanpa Uang Cash
  88. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Fungsinya
  89. Pengertian Menabung dan Sumber Uang Untuk Menabung
  90. Lembaga Yang Berwenang Tentang Pengelolaan Alat Pembayaran
  91. Penerapan Manajemen dalam Kegiatan di Sekolah
  92. Jenis-Jenis Kegiatan Usaha BUMD,  Kebaikan dan Kelemahan BUMN dan BUMD
  93. Peran BUMS dalam Perekonomian, Bentuk-Bentuk BUMS
  94. Kekuatan dan Kelemahan Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)
  95. Jenis-Jenis Kegiatan Usaha dan Tahapan Pendirian BUMS
  96. Mendirikan Usaha Pada Perseroan Terbatas (PT)
  97. Pengertian Studi Kelayakan Usaha
  98. Sejarah Perkembangan Koperasi dan Pengertian Koperasi
  99. Landasan dan Asas Koperasi, Tujuan Koperasi, Ciri-Ciri Koperasi
  100. Prinsip, Peran dan Fungsi Koperasi 
  101. Jenis-Jenis Koperasi,  Koperasi Primer, Koperasi Sekunder
  102. Pengelolaan Koperasi, Perangkat Organisasi Koperasi dan Koperasi Sekolah
  103. Sumber Permodalan dan Pembagian Sisa Hasil Usaha Koperasi dan Koperasi Sekolah
  104. Sajikan Produk Pilihan bagi Pelanggan
  105. Prosedur Pendirian Koperasi/Koperasi Sekolah
  106. Pengembangan Koperasi di Sekolah dan Simulasi Pendirian Koperasi di Sekolah
  107. Krisis Ekonomi Sebagai Pendorong Orang Rusia Belajar Bahasa Asing
  108. Cara Mengisi Paypal Tanpa Harus Beli
  109. Pengertian Ekonomi dan Ilmu Ekonomi
  110. 7 Program Peningkatan Mutu Dalam SDM
  111. Pengelola Perusahaan Profesional
  112. Pengertian Valuta Asing
  113. Mekanisme Kerja Pasar Valuta Asing
  114. Pelaku Pasar Valuta Asing
  115. Jenis-Jenis Pasar Valuta Asing
  116. Program Bakti BCA Customer Service Officer Tahap Mahir
  117. Pengertian Negosiasi
  118. Pembangunan infrastruktur Gas Diprioritaskan
  119. Awal Pembentukan Bank Sentral Republik Indonesia
  120. Maksud dan Tujuan, Metodologi dan Sumber Data
  121. Masa Awal De Javasche Bank 1828-70
  122. Bank van Leening, dan Bank Courant en Bank van Leening pada masa VOC
  123. Pengertian dan Bentuk-bentuk Pengembangan Sumber Daya Manusia
  124. Langkah-Langkah Bernegosiasi
  125. Rencana Pembentukan Bank Oleh Raja Belanda 
  126. Bangsa Barat datang dan ikut meramaikan dunia perdagangan di Kepulauan Nusantara
  127. Pengertian Harga Pokok Produksi
  128. Rasio Keuangan sebagai Alat Manajemen
  129. Pengertian Anggaran, Perbendaharaan, dan Akuntansi
  130. Prediksi dari Lembaga Penjamin Simpanan Kenaikan Tren Bunga Akan Terus Berlanjut
  131. Kebutuhan dan Alat Pemuas Kebutuhan
  132. Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi, Keberhasilan Pembangunan Ekonomi.
  133. Hasil Penelitian Wanita Yang Berprofesi Sebagai Pialang Saham
  134. Landasan Ilmu Akuntansi Syariah
  135. Beda Antara Asuransi Syaria'h dengan Asuransi Konvensional
  136. Pengertian Prinsip Ekonomi, Motif Ekonomi, Prinsip Ekonomi Produsen, Konsumen
  137. Prinsip Kegiatan Usaha Bank (Konvensional dan Syariah)
  138. Pengelolaan Keuangan
  139. Pengertian Biaya Kesempatan
  140. Pembagian Ilmu Ekonomi, Ekonomi Mikro, Ekonomi Makro
  141. Contoh Produk dan Layanan Bank
  142. Pengertian Transfer
  143. Masalah Ekonomi dalam Sistem Ekonomi
  144. Karakteristik Perekonomian Indonesia Menurut UUD 1945 Pasal 33
  145. Penjabaran Demokrasi Ekonomi, Kelembagaan Ekonomi, Perangkat Kebijaksanaan
  146. Kiat Memulihkan Kondisi Perekonomian Indonesia Di tengah Krisis
  147. Dampak Krisis Ekonomi Global terhadap Ekonomi Indonesia
  148. Perdagangan Luar Negeri, Neraca Pembayaran, Investasi, Keuangan Negara
  149. Pertumbuhan Ekonomi iklane
  150. Metode Penelitian Kebijakan Ekonomi Indonesia
  151. Kegiatan Ekonomi
  152. Pengertian Pasar Modal
  153. Biaya Produksi, Pengertian Biaya Produksi, Konsep Biaya Produksi
  154. Mekanisme Transaksi di Pasar Modal
  155. Hubungan Asuransi dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
  156. Jenis-Jenis Usaha Asuransi, Prinsip Kegiatan Usaha Asuransi
  157. Macam-Macam Produk dan Jenis Asuransi
  158. Pengertian Pegadaian, Fungsi Pegadaian, Peran Pegadaian, Jenis Pegadaian
  159. Alat Pembayaran Tunai dan Sejarah Terciptanya Uang
  160. Pengertian Elastisitas Permintaan dan Penawaran
  161. Pengertian Lembaga Pembiayaan
  162. Pengertian Manajemen, Unsur-unsur Manajemen, Fungsi-Fungsi Manajemen
  163. Pengorganisasian dan Bentuk-bentuk Organisasi
  164. Mengenal Manajemen Produksi, Pemasaran, Keuangan, Personalia, Administrasi Perkantoran
  165. Yohanes Andi Kala
  166. Heni Sri Sundani
  167. Suku Minangkabau
  168. Wilayah Makassar
  169. Adat dan budaya minangkabau
  170. Sejarah, Geografi, Iklim, Taman, Etimologi Provinsi DKI Jakarta
  171. Ibukota Papua Barat, Lambang Papua Barat, Danau dan Gunung di Papua Barat
  172. Kesenian, Budaya dan Adat Istiadat Provinsi Jawa Timur
  173. Wilayah dan Pertumbuhan Ekonomi Batam
  174. Sulawesi Barat, Sumber Kekayaan Alam
  175. Wilayah dan Potensi Ekonomi Jambi 
  176. Kota Manado
  177. Kota Bandung
  178. Pulau Sumatera
  179. Bukittingi
  180. Sumatera Barat
  181. Wilayah Nanggroe Aceh Darussalam
  182. Ibu Kota Negara Jakarta
  183. Rawadano di Banten
  184. Kota Tanjungpinang
  185. Kalimantan Barat
  186. Kedaton Sultan Ternate
  187. Peninggalan Praserajah
  188. Yugoslavia
  189. Budidaya Ayam Kedu, ternak ayam kedu
  190. Budidaya Tanaman Buah Naga
  191. Budidaya tanaman buah cabe
  192. Jahe, Budidaya tanaman Jahe, Jahe untuk kesehatan
  193. Budidaya kunyit asam
  194. Budidaya Tanaman Buah Srikaya
  195. Ayam Arab
  196. Peluang Usaha Jenis Bebek atau Itik
  197. Budidaya Tanaman Buah Matoa
  198. Budidaya Udang Raksasanya Air Tawar
  199. Cara Beternak Udang Vaname dengan Memakai Terpal
  200. Memelihara udang lobster Air Tawar 
  201. Peluang Usaha Ternak Ikan Gabus
  202. Keunggulan Budidaya Ikan Air Tawar di Kolam Terpal
  203. PROSPEK DAN PERKEMBANGAN SEMANGKA DI INDONESIA
  204. Download Artikel Budidaya Tanaman Buah-buahaan dan Sayuran
  205. Sifat-Sifat Botani dan Varietas Buah Semangka
  206. Bibit Durian Pelangi Banyuwangi Memiliki Ciri Yang Khas
  207. Asal Muasal Munculnya Durian Pelangi Akibat dari Perjumpaan Sekerabat
  208. Pesona Tanaman Hias Gasteria Armstrongii
  209. Sensasi Warna dan Kelezatan Durian Pelangi dari Papua
  210. Budidaya Jeruk, Jeruk Merah
  211. Jamur Tiram, Buah, dan Daun Bersatu Menjadi Vetsin Yang Gurih, Lezat Serta Sehat
  212. Memadukan Singkong dan Cabai Mendapakan Keuntungan Berlipatganda
  213. Peluang Bisnis, Budidaya, Jamur, Merang, Lahan Bisnis, Media, Lahan, Penanaman
  214. Perencanaan, Usaha Budi Daya, Tanaman Pangan, Contoh Tanaman Pangan
  215. Kiat Usaha
  216. Budidaya Kacang Panjang
  217. Memulai Budi Daya Jamur
  218. Proses Produksi Pembenihan Ikan Lele
  219. Pengemasan Ikan Konsumsi
  220. Peluang Usaha Pembenihan Ikan Konsumsi
  221. Wirausaha
  222. Proposal Usaha Budi Daya Unggas Petelur
  223. Cara Usaha Budidaya Udang Lobster
  224. Naga Kuning, Lebih Manis, Keuntungan Budidaya, Lebih Untung
  225. Pengolahan Media Tanam 
  226. Budidaya Itik Petelur
  227. Cara Berternak Udang Harimau
  228. Budidaya Ikan Lele
  229. Budidaya Udang
  230. Perkembangbiakan Kambing
  231. Pemilihan Kandang Bebek
  232. Budidaya Kambing
  233. Budidaya Sapi Potong
  234. Cara Budidaya Bebek Petelur
  235. Memaksimalkan Budidaya Nila, Perkembangan Teknologi Nila
  236. Bawang Merah | Cara Budidaya bawang merah
  237. budidaya peternakan kambing etawa, manfaat susu, pemeliharaan makanan
  238. Panduan Membudidayakan Tanaman Alpukat
  239. Jambu Mawar Dapat Tumbuh pada Berbagai Tipe Tanah
  240. Bagian-bagian dan Penggolongan Bunga | Morfologi Bunga
  241. Kesempurnaan bunga
  242. Bunga simetri tunggal
  243. Bagian bunga yang paling menarik dan banyak diperhatikan adalah perhiasan bunga
  244. Penggolongan dan Fungsi Tanaman Hias di Taman
  245. Potensi Agrowisata dan Prospek Agrobisnis Lengkeng
  246. Pengenalan Tanaman Lengkeng
  247. Prospek Bisnis Mengembangkan Jamur Tiram Putih
  248. Budidaya Ayam Petelur | Asal usul Budi Daya Ayam Petelur
  249. Sumber Daya Usaha
  250. Budidaya Pembenihan Ikan Konsumsi  
  251. Budidaya Ikan Gurame
  252. Teknologi Untuk Memacu Produksi Ikan Nila
  253. Peluang Pasar Usaha Pengolahan Ikan Nila
  254. Cara Budidaya Ikan Nila Untuk Meningkatkan Produksi
  255. Potensi Sumber Daya Perikanan Air Tawar
  256. Artikel Cara Budidaya Ikan Lele
  257. Membuat Kolam Terpal dengan Dinding Tanah
  258. Ikan Yang Cocok Untuk Kolam Terpal
  259. Membuat Kolam Terpal, JENIS KOLAM TERPAL, BAHAN DAN ALAT UNTUK MEMBUAT KOLAM TERPAL
  260. Peluang Usaha Penetasan Telur bagi Peternak Unggas
  261. Penanaman Bibit Kopi Coklat
  262. Pemeliharaan Jeruk
  263. Jenis Mesin Tetas
  264. Pakan Alami dan Pakan Buatan Untuk Budidaya Ikan Konsumsi
  265. Kopi Gunung Puntang, Termasuk kopi organik, 6 Macam Fungsi Kopi
  266. Usaha Budidaya Tanaman Jambu Air
  267. Keunggulan dan Kelemahan Budidaya Ayam Kampung
  268. Rambutam, Manfaat Buah Tanaman Rambutan
  269. Lezat Luar Dalam, Kulit Pisang, Menu Batang Pisang, Kulit Pisang
  270. Manfaat Cinta
  271. Khasiat dan manfaat anggur merah
  272. Manfaat Akar Ubi Jalar Ungu Untuk Kesehatan
  273. Manfaat buah naga bagi ibu hamil
  274. Manfaat buah kelapa muda bagi tubuh manusia
  275. Buah Duku Menjaga Kadar Kolesterol