PROSPEK DAN PERKEMBANGAN SEMANGKA DI INDONESIA
Di Indonesia, buah keluarga labu-labuan telah berkembang seperti di negara-negara lain yang telah lebih dahulu membudidayakan tanaman dengan jenis yang sama, walaupun masih sedikit agak ketinggalan. Dikarenakan, sebelum tahun 1970, pertanian di negara kita lebih mengutamakan kebutuhan pangan pokok, yakni beras. Tahun 1970 ini pula yang menjadi titik-tolak perkembangan tanaman pangan selain beras (padi). Dengan terobosan-terobosan baru dan kemajuan teknologi, pemerintah telah mendirikan balai-balai penelitian tanaman pangan. Hal ini sedikit banyaknya tentu memberikan andil yang positif dalam penyebarluasan daerah penanaman keluarga labu-labuan ini.
Balai-balai sejenis itu bermunculan di beberapa daerah di Indonesia pada tahun 1984. Meningkatnya perhatian terhadap budidaya tanaman hortikultura tadi, didasarkan atas terbukanya peluang untuk memasarkan semangka ke luar negeri, terutama hasil budidaya tanaman pangan yang sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan.
Persyaratan buah yang layak untuk di ekspor terkadang masih menjadi kendala dari beberapa jenis buah, khususnya semangka. Oleh sebab itu perlu diadakan suatu program budidaya terpadu, agar menghasilkan buah semangka yang berkualitas prima, memenuhi standard pasaran internasional serta mampu bersaing dengan buah hasil produksi dari negara lain. Secara teoritis sebenarnya kita mampu untuk bersaing, sebab kondisi alam Indonesia lebih subur jika di bandingkan dengan alam negara lain produsen semangka di pasaran internasional. Karena itulah kita perlu mengembangkan teknik-teknik budidaya di tanah air kita untuk mengejar ketinggalan dari teknik budidaya tanaman di negara lain.
Budidaya tanaman semangka di tanah air. masih sebatas dalam rangka memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri. Tetapi tidak menutup kemungkinan kita mampu bersaing di kancah pasaran internasional. Faktor-faktor yang menjadi tolok ukur naik-turunnya harga pasaran buah semangka di dalam negeri adalah karena panen yang bersamaan sehingga hasil panen melebihi kebutuhan pasar sehingga hargapun menjadi turun. Daerah-daerah penghasil semangka yang paling banyak di Indonesia adalah:
a) Jawa Tengah : Daerah Istimewa Yogyakarta. Kabupaten Magelang dan Kabupaten Kulonprogo.
b) Jawa Barat : Karawang, Indramayu,
c) Jawa Timur : Malang, Banyuwangi..
d) Sumatera : Lampung.
Di samping untuk memenuhi pasaran lokal bagi masing-masing daerah penghasil buah semangka, buah hasil panen juga dikirim ke daerah lain yang memungkinkan, karena di daerah lain belum tentu tanaman sedang berbuah ataupun malah belum lazim dibudidayakan.
Masuknya bibit-bibit semangka impor mempunyai daya tarik yang kuat, sebab buah semangka tersebut mampu merebut pasaran sejajar dengan buah-buahan jenis lain yang sebagian masih di import dari luar negeri. Buah semangka yang berkualitas baik telah banyak dipasarkan di super market di kota-kota besar dan yang menjadi pelanggannya adalah masyarakat golongan ekonomi menengah ke atas.
Dengan kenyataan yang demikian menjadikan permintaan pasar buah semangka semakin meningkat. Terlebih lagi pada saat hasil panen buah dari daerah-daerah penghasilnya menurun jumlahnya, sehingga harganya pun melonjak beberapa kali lipat.
Tanaman semangka sengaja dibudidayakan disamping buahnya yang bisa di makan, ada pula sebagian masyarakat yang menggunakan daun dan buah semangka yang masih muda sebagai bahan sayur-sayuran.
Buah semangka merupan sejenis buah-buahan yang banyak mengandung air, memiliki aroma yang khas dan rasanya manis serta sejuk di makan saat kehausan. Oleh karena itu buah semangka ini digemari hampir seluruh lapisan masyarakat mulai dari anak-anak sampai orang dewasa, lebih-lebih lagi pada waktu cuaca panas atau musim kemarau.
Ada juga jenis semangka yang sengaja dibudidayakan hanya untuk dimanfaatkan biji-bijinya. Jenis semangka biji ini memiliki aroma dan rasa yang tawar; bijinya lebih banyak daripada jenis semangka yang biasa dikonsumsi daging buahnya sehingga kurang disukai oleh masyarakat. Biji-biji dari jenis semangka khusus ini di olah dengan cara tertentu menjadi makanan ringan yang disebut "kuwaci”. Jenis makanan ringan ini juga sangat digemari oleh masyarakat.
Kulit buah semangka pun seringkali dimanfaatkan untuk asinan atau acar seperti halnya buah ketimun (Cucumis sativus) ataupun jenis labu-labuan lainnya.