Srikaya atau buah nona (Annona squamosa), adalah tanaman yang tergolong ke dalam genus Annona yang berasal dari daerah tropis.
Buah srikaya berbentuk bulat dengan kulit bermata banyak (serupa sirsak). Daging buahnya berwarna putih.
Termasuk semak semi-hijau abadi atau pohon yang meranggas mencapai 8 m tingginya. Daunnya berselang, sederhana, lembing membujur, 7–12 cm panjangnya, dan berlebar 3–4 cm. Bunganya muncul dalam tandan sebanyak 3-4, tiap bunga berlebar 2–3 cm, dengan enam daun bunga/kelopak, kuning-hijau berbintik ungu di dasarnya.
Buahnya biasanya bundar atau mirip kerucut cemara, berdiameter 6–10 cm, dengan kulit berbenjol dan bersisik. Daging buahnya putih, menyerupai dan memiliki rasa seperti podeng.
Selain sebagai konsumsi buah yang menyehatkan, biji buah Srikaya dapat digunakan sebagai pestisida nabati. Misalnya ekstrak biji Srikaya digunakan untuk mengendalikan serangan hama ulat Spodoptera litura, Plutella xylostella, dan Rayap tanah. Ekstrak biji Srikaya berfungsi sebagai racun perut pada serangga hama tersebut.
Budidaya tanaman srikaya
Pembibitan Srikaya
Dalam teknik budidaya srikaya, pertama-tama anda harus mengetahui cara yang tepat untuk pembibitan srikaya agar bisnis budidaya anda menguntungkan. Untuk cara budidaya srikaya terdapat dua cara untuk pembibitannya, yaitu dengan cara generatif dan perbanyakan vegetatif. Sebenarnya cara tanam srikaya dapat ditanam langsung dari biji buah yang manis, akan tetapi dalam perbanyakan dengan biji srikaya akan mengalami pemecahan sifat karena biji srikaya yang bersifat heterozigot. Oleh karena itu penanaman dengan biji dari buah yang manis, ada kemungkinan akan menghasilkan buah yang tidak manis.
Cara Perbanyakan
Karena menanam dengan biji hasilnya tidak pasti, sebaiknya anda bercocok tanam srikaya dengan teknik vegetatif yaitu seperti okulasi, sambungan, dan cangkok. Cara menanam yang tepat adalah sebagai berikut. Biji sebenarnya tetap ditanam, akan tetapi hanya sebagai pembentuk populasi dalam pemuliaan atau perbaikan varietas dan juga sebagai batang pokok dalam perbanyakan secara vegetatif. Biji tetap dapat ditanam namun cuman sebagai pohon utama. Setelah pohon cukup besar dilakukan perbanyakan vegetatif. Cabang yang digunakan dalam teknik vegetatif memiliki kualitas sama dengan tanaman induknya.
Ciri-Ciri Bibit Vegetatif
Memiliki sifat sama bahkan identik dengan induknya. Kemudian cepat menghasilkan buah. Jika hanya dengan biji, pohon baru akan berbuah pada umur 4 sampai 5 tahun. Sedangkan jika dengan bobot vegetatif akan berbuah pada umur 3 sampai 4 tahun saja. Akar tunggang juga sama kuat, kecuali untuk bibit cangkok karena berakar tunggang palsu. Kemudian adalah proses penanaman.
Proses Penanaman Srikaya Unggul
Berikut ini adalah langkah untuk penyiapan bibit batang bawah dari biji srikaya untuk persemaian. Pertama ambillah biji dari buah yang sudah matang pohon atau sudah tua. Kemudian cuci biji dan anginkan di tempat persemaian. Jangan sampai terkena sinar matahari secara langsung karena akan mudah mati untuk perawatan. Kemudian tanamlah biji menggunakan media ditempat persemaian setelah biji sudah kering. Untuk media tumbuh terdiri dari pupuk kandang dan campuran tanah dengan perbandingan 1 : 2. Pastikan kelembapan bibit di persemaian anda jaga dengan baik. Setelah tumbuh setinggi 5 sampai 10 cm pindahkan ke dalam polibag. Untuk polibag memiliki diameter 20 cm. Media persemaian polibag menggunakan campuran tanag dan juga kompos perbandingan 1 : 1, atau pupuk kandang dan tanah perbandingan 1 : 2. Buanglah bibit yang tumbuh tidak normal seperti kerdil. Bibit batang bawah dari biji akan siap dilakukan perbanyakan vegetatif setelah berumur 6 sampai 12 bulan.
Sambungan Pucuk
Pastikan anda sudah menyiapkan cabang entris dari pohon indu yang berbuah lebat dan unggul, dan diambil dari cabang yang daun pucuknya mendekati tua bukan yang muda. Setelah batang bawah siap, potong batang bawah pada ketinggian 10 hingga 20 cm. Kemudian belah batang bawah sedalam 3 cm dari permukaan denagn silet atau pisau yang tajam. Potong cabang entris pada dasarnya dan beri sisa 5 – 15 cm dari titik tumbuh di ujung cabang. Sayat dua sisi berhadapan pada cabang entris hingga berbentuk baji atau pahat sepanjang 3 cm. Sisipkan entris pada bijinya ke dalam celah batang bawah sehingga kedua sisi sayatan saling bersinggungan. Kemudian tutup dengan sangkup. Setelah tampak tunas, buka sangkupnya. Jaga kondisi agar tetap lembab agar pertumbuhan normal dari bekas luka tersebut. Untuk mengurangi penguapan, kurangi daun pada batang entris. Letakkan bibit tersebut di tempat terbuka selama satu minggu agar menyesuaikan dengan keadaan lapangan. Tanaman bibit sambungan tersebut di lahan jika mencapai ketinggian 70 sampai 100 cm. Kemudian anda harusmemelihara bibit agar tumbuh dengan baik.