Langkah-Langkah Bernegosiasi : Persiapan Negosiasi, Pembukaan Negosiasi, Takti-Taktik Umum Bernegosiasi

Langkah-langkah bernegosiasi 

1. Persiapan

Langkah pertama dalam melakukan negosiasi adalah langkah persiapan. Persiapan yang baik merupakan fondasi yang kokoh bagi negosiasi yang akan kita lakukan. Hal tersebut akan memberikan rasa percaya diri yang kita butuhkan dalam melakukan negosiasi.
Yang pertama harus kita lakukan dalam langkah persiapan adalah menentukan secara jelas apa yang ingin kita capai dalam negosiasi. Tujuan ini harus jelas dan terukur, sehingga kita bisa membangun ruang untuk bernegosiasi. Tanpa tujuan yang terukur, kita tidak memiliki pegangan untuk melakukan tawar-menawar atau berkompromi dengan pihak lainnya.
Hal kedua dalam persiapan negosiasi adalah kesiapan mental kita. Usahakan kita dalam kondisi relaks dan tidak tegang. Cara yang paling mudah adalah dengan melakukan relaksasi. Bagi kita yang menguasai teknik pemrograman kembali bawah sadar (subconscious reprogramming) kita dapat melakukan latihan negosiasi dalam pikiran bawah sadar kita, sehingga setelah melakukannya berkali-kali secara mental, kita menjadi lebih siap dan percaya diri.

2. Pembukaan

Mengawali sebuah negosiasi tidaklah semudah yang kita bayangkan. Kita harus mampu menciptakan atmosfir atau suasana yang tepat sebelum proses negosiasi dimulai. Untuk mengawali sebuah negosiasi dengan baik dan benar, kita perlu memiliki rasa percaya diri, ketenangan, dan kejelasan dari tujuan kita melakukan negosiasi. Ada tiga sikap yang perlu kita kembangkan dalam mengawali negosiasi yaitu: pleasant (menyenangkan), assertive (tegas, tidak plin-plan), dan firm (teguh dalam pendirian). Senyum juga salah satu hal yang kita perlukan dalam mengawali sebuah negosiasi, sehingga hal tersebut akan memberikan perasaan nyaman dan terbuka bagi kedua pihak. Berikut ada beberapa tahapan dalam mengawali sebuah negosiasi:
a. Jangan memegang apa pun di tangan kanan anda ketika memasuki ruangan negosiasi;
b. Ulurkan tangan untuk berjabat tangan terlebih dulu;
c. Jabat tangan dengan tegas dan singkat;
d. Berikan senyum dan katakan sesuatu yang pas untuk mengawali pembicaraan.
Selanjutnya dalam pembicaraan awal, mulailah dengan membangun common ground, yaitu sesuatu yang menjadi kesamaan antar kedua pihak dan dapat dijadikan landasan bahwa pada dasarnya selain memiliki perbedaan, kedua pihak memiliki beberapa kesamaan yang dapat dijadikan dasar untuk membangun rasa percaya.

2. Memulai proses negosiasi

Langkah pertama dalam memulai proses negosiasi adalah menyampaikan (proposing) apa yang menjadi keinginan atau tuntutan kita. Yang perlu diperhatikan dalam proses penyampaian tujuan kita tersebut adalah:
a. Tunggu saat yang tepat bagi kedua pihak untuk memulai pembicaraan pada materi pokok negosiasi;
b. Sampaikan pokok-pokok keinginan atau tuntutan pihak anda secara jelas, singkat dan penuh percaya diri;
c. Tekankan bahwa anda atau organisasi anda berkeinginan untuk mencapai suatu kesepakatan dengan mereka;
d. Sediakan ruang untuk manuver atau tawar-menawar dalam negosiasi, jangan membuat hanya dua pilihan ya atau tidak;
e. Sampaikan bahwa ”jika mereka memberi anda ini anda akan memberi mereka itu – if you’ll give us this, we’ll give you that.” Sehingga mereka mengerti dengan jelas apa yang harus mereka berikan sebagai kompensasi dari apa yang akan kita berikan.
f. Hal kedua dalam tahap permulaan proses negosiasi adalah mendengarkan dengan efektif apa yang ditawarkan atau yang menjadi tuntutan pihak lain. Mendengar dengan efektif memerlukan kebiasaan dan teknik-teknik tertentu. Seperti misalnya bagaimana mengartikan gerakan tubuh dan ekspresi wajah pembicara. Usahakan selalu membangun kontak mata dengan pembicara dan kita berada dalam kondisi yang relaks namun penuh perhatian.

3. Zona Tawar Menawar (The Bargaining Zone)
Dalam proses inti dari negosiasi, yaitu proses tawar menawar, kita perlu mengetahui apa itu The Bargaining Zone (TBZ). TBZ adalah suatu wilayah ruang yang dibatasi oleh harga penawaran pihak penjual (Seller’s Opening Price) dan Tawaran awal oleh pembeli (Buyer’s Opening Offer). Di antara kedua titik tersebut terdapat Buyer’s Ideal Offer, Buyer’s Realistic Price dan Buyer’s Highest Price pada sisi pembeli dan Seller’s Ideal Price, Seller’s Realistic Price dan Seller’s Lowest Price pada sisi pembeli.
Kesepakatan kedua belah pihak yang paling baik adalah terjadi di dalam wilayah yang disebut Final Offer Zone yang dibatasi oleh Seller’s Realistic Price dan Buyer’s Realistic Price. Biasanya kesepakatan terjadi ketika terdapat suatu overlap antara pembeli dan penjual dalam wilayah Final Offer Zone.

4. Membangun Kesepakatan
Babak terakhir dalam proses negosiasi adalah membangun kesepakatan dan menutup negosiasi. Ketika tercapai kesepakatan biasanya kedua pihak melakukan jabat tangan sebagai tanda bahwa kesepakatan (deal or agreement) telah dicapai dan kedua pihak memiliki komitmen untuk melaksanakannya.
Yang perlu kita ketahui dalam negosiasi tidak akan pernah tercapai kesepakatan kalau sejak awal masing-masing atau salah satu pihak tidak memiliki niat untuk mencapai kesepakatan. Kesepakatan harus dibangun dari keinginan atau niat dari kedua belah pihak, sehingga kita tidak bertepuk sebelah tangan.
Karena itu, penting sekali dalam awal-awal negosiasi kita memahami dan mengetahui sikap dari pihak lain, melalui apa yang disampaikan secara lisan, bahasa gerak tubuh maupun ekspresi wajah. Karena jika sejak awal salah satu pihak ada yang tidak memiliki niat atau keinginan untuk mencapai kesepakatan, maka hal tersebut berarti membuang waktu dan energi kita. Untuk itu perlu dicari jalan lain, seperti misalnya: conciliation, mediation dan arbitration melalui pihak ketiga.
Demikian sekilas mengenai negosiasi, yang tentunya masih banyak hal lain yang tidak bisa dikupas dalam artikel pendek. Yang penting bagi kita selaku praktisi Mandiri, kita harus tahu bahwa negosiasi bukan hal yang asing.
Setiap kita adalah negosiator dan kita melakukannya setiap hari setiap saat. Selain itu negosiasi memerlukan karakter (artinya menggunakan seluruh hati dan pikiran kita), memerlukan penguasaan metoda atau pun teknik-tekniknya dan memerlukan kebiasaan dalam membangun perilaku bernegosiasi yang baik dan benar.

C.    Taktik - taktik umum digunakan
Taktik memiliki beberapa tujuan. Taktik akan membantu untuk melihat permasalahan sebenarnya yang sedang diperdebatkan di meja perundingan.Taktik juga dapat menguraikan kemandekan. Dan, dapat membantu untuk melihat dan melindungi diri dari kebohongona negosiator.Berikut ini, sembilan strategi negosiasi yang dapat digunakan dan dihindari :
•         Mengeryit ( The Wince )
Taktik ini dikenal juga dengan istilah Terkejut ( Flinch ) merupakan reaksi negatif terhadap tawaran seseorang. Dengan kata lain, bertindak terkejut saat negosiasi yang diadakan pihak negosiator berjalan dengan keinginan pihak lain.
Berdiam ( The Silence )
Jika Anda tidak menyukai apa kata seseorang, atau jika Anda baru saja membuat tawaran dan Anda sedang menunggu jawaban, diam bisa menjadi pilihan terbaik Anda. Kebanyakan orang tidak bisa bertahan dalam kesunyian panjang ( " Dead Air Time" ). Mereka menjadi tidak nyaman jika tidak ada percakapan untuk mengisi kekosongan antara Anda dan pihak lain. Biasanya, pihak lain akan merespon dengan konsesi atau memberikan kelonggaran.

Ikan Haring Merah ( Red Herring )
Istilah ini diambil dari kompetisi tua di Inggris, Berburu Rubah ( Fox Hunting Competition ). Dalam kompetisi ini, tim lawan akan menyeret dan membaui jejak rubah ke arah lain dengan ikan. Sehingga, anjing lawan akan terkecoh dan kehilangan jejak. Sama halnya saat negosiator membawa "ikan amis" atau isu lain ke meja perundingan untuk mengalihkan perhatian dari isu utama bahasan.
Kelakuan Menghina ( Outrageous Behaviour )
Segala bentuk perilaku - biasanya dianggap kurang bermoral dan tidak dapat diterima oleh lingkungan- dengan tujuan memaksa pihak lain untuk setuju. Seperti pihak manajemen muak dengan tuntutan yang dianggap tidak masuk akal dan terpaksa menandatangi kontrak dengan air mata kemudian membuangnya secara ganas dan dramatis seolah - olah diliput oleh media. Tujuan dari taktik ini adalah untuk menggertak orang - orang yang terlibat dalam negosiasi.
Yang Tertulis ( The Written Word )
Adalah persyaratan ditulis dalam perjanjian yang tidak dapat diganggu gugat. Perjanjian, sewa guna usaha ( leasing ), atau harga di atas pahatan batu dan sekarang di kertas ( uang ) adalah contoh - contoh Yang Tertulis.
Pertukaran ( The Trade-off )
Taktik ini digunakan untuk tawar - menawar. Pertukaran hanya menawarkan konsesi, sampai semua pihak setuju dengan syarat - syarat. Sebenarnya, taktik ini dipakai untuk kompromi.
Ultimatum ( The Ultimatum )
Penggunaan ultimatum kadang-kadang ( seldom ) efektif sebagai taktik pembuka dalam negosiasi. Namun, suatu saat dalam sebuah negosiasi yang panjang saat Anda merasa Anda perlu menggunakan taktik ini.
Berjalan Keluar ( Walking Out )
Pada beberapa situasi, berjalan keluar dapat digunakan sebagai strategi untuk memberikan tekanan pada pihak lain.
Kemampuan untuk Mengatakan "Tidak" ( The Ability to Say "No" )
Sebuah taktik memepang peran sangat penting dalam segala macam strategi negosiasi dan cara menyampaikannya secara tepat. Pertama dan paling dasar untuk mempelajari taktik ini adalah bahwa apa pun bila mengatakan 'tidak' secara langsung, diterjemahkan oleh pihak lain sebagai 'ya'.

Manajemen Konflik

Karena setiap negosiasi memiliki potensi konflik dalam seluruh prosesnya, penting sekali bagi kita untuk memahami cara mengatasi atau menyelesaikan konflik. Untuk menjelaskan berbagai alternatif penyelesaian konflik dipandang dari sudut menang – kalah masing-masing pihak, ada empat kuadran manajemen konflik:
1.      Kuadran Kalah-Kalah (Menghindari konflik)
Kuadran keempat ini menjelaskan cara mengatasi konflik dengan menghindari konflik dan mengabaikan masalah yang timbul. Atau bisa berarti bahwa kedua belah pihak tidak sepakat untuk menyelesaikan konflik atau menemukan kesepakatan untuk mengatasi konflik tersebut. Kita tidak memaksakan keinginan kita dan sebaliknya tidak terlalu menginginkan sesuatu yang dimiliki atau dikuasai pihak lain.
Cara ini sebetulnya hanya bisa kita lakukan untuk potensi konflik yang ringan dan tidak terlalu penting. Jadi agar tidak menjadi beban dalam pikiran atau kehidupan kita, sebaiknya memang setiap potensi konflik harus dapat segera diselesaikan.

2. Kuadran Menang-Kalah (Persaingan)
Kuadran kedua ini memastikan bahwa kita memenangkan konflik dan pihak lain kalah. Biasanya kita menggunakan kekuasaan atau pengaruh kita untuk memastikan bahwa dalam konflik tersebut kita yang keluar sebagai pemenangnya. Biasanya pihak yang kalah akan lebih mempersiapkan diri dalam pertemuan berikutnya, sehingga terjadilah suatu suasana persaingan atau kompetisi di antara kedua pihak.
Gaya penyelesaian konflik seperti ini sangat tidak mengenakkan bagi pihak yang merasa terpaksa harus berada dalam posisi kalah, sehingga sebaiknya hanya digunakan dalam keadaan terpaksa yang membutuhkan penyelesaian yang cepat dan tegas.

Kuadran Kalah-Menang (Mengakomodasi)

Agak berbeda dengan kuadran kedua, kuadran ketiga yaitu kita kalah – mereka menang ini berarti kita berada dalam posisi mengalah atau mengakomodasi kepentingan pihak lain. Gaya ini kita gunakan untuk menghindari kesulitan atau masalah yang lebih besar. Gaya ini juga merupakan upaya untuk mengurangi tingkat ketegangan akibat dari konflik tersebut atau menciptakan perdamaian yang kita inginkan.
Mengalah dalam hal ini bukan berarti kita kalah, tetapi kita menciptakan suasana untuk memungkinkan penyelesaian yang paripurna terhadap konflik yang timbul antara kedua pihak. Mengalah memiliki esensi kebesaran jiwa dan memberi kesempatan kepada pihak lain untuk juga mau mengakomodasi kepentingan kita sehingga selanjutnya kita bersama bisa menuju ke kuadran pertama.


4. Kuadran Menang-Menang (Kolaborasi)
Kuadran pertama ini disebut dengan gaya manajemen konflik kolaborasi atau bekerja sama. Tujuan kita adalah mengatasi konflik dengan menciptakan penyelesaian melalui konsensus atau kesepakatan bersama yang mengikat semua pihak yang bertikai. Proses ini biasanya yang paling lama memakan waktu karena harus dapat mengakomodasi kedua kepentingan yang biasanya berada di kedua ujung ekstrim satu sama lainnya.
Proses ini memerlukan komitmen yang besar dari kedua pihak untuk menyelesaikannya dan dapat menumbuhkan hubungan jangka panjang yang kokoh . Secara sederhana proses ini dapat dijelaskan bahwa masing-masing pihak memahami dengan sepenuhnya keinginan atau tuntutan pihak lainnya dan berusaha dengan penuh komitmen untuk mencari titik temu kedua kepentingan tersebut.
Daftar Isi
  1. Tempat wisata yang lagi ngetrends dikunjungi saat ini
  2. Wisata Situ Patenggang
  3. Potensi Objek Wisata Alam di Mungka
  4. Syarat dan Ketentuan Kebijakan Pembebasan Visa Belarus 
  5. Peninggalan Sejarah Daerah Ambon
  6. Wisata Goa Pindul di Desa Bejiharjo Yang Menantang Nyali
  7. Tempat Wisata Pantai Di Lombok
  8. Tempat Wisata Kepulauan Mentawai
  9. SIAPA DIPONEGORO
  10. Tokoh Nasional "Siapa Tan Malaka"
  11. Tokoh Nasional "MOHAMMAD HATTA" Bung Hatta
  12. Biografi Sri Sultan Hamengkubuwana IX
  13. Presiden Paling Lama di Indonesia "SOEHARTO"
  14. Biografi Wakil Presiden "Umar Wirahadikusumah"
  15. Biografi Tokoh Nasional Dari Sumatera Barat "Mr. Assaat"
  16. Profil Presiden Indonesia Yang Pertama "Soekarno"
  17. Biografi Wakil Presiden Indonesia "Adam Malik" 
  18. Sejarah Hidup Tokoh Indonesia "Abdurrahman Wahid" di kenal dengan Gusdur
  19. Cara Membantu Anak untuk Meningkatkan Keterampilan
  20. Berbisnis Forex
  21. Kesalahan Menjadi Penyebab Kegagalan Bisnis Forex
  22. Jenis, Anjing, Pemburu, Handal, Labrador, Retriever, Golden, 
  23. Broker Forex Terbaik Yang Teregulasi
  24. Tempat Ibadah, Masjid Terindah, Masjid Istiqlal Jakarta
  25. Keistimewaan, Lokasi, Akses, Masjid Raya Bayur
  26. Sejarah, Pendiri, Tempat Berkumpulnya Wali, Masjid Agung Demak
  27. Tempat Ibadah, Aceh, Masjid Raya Baiturrahman, Masjid Terindah
  28. Masjid Jami' Bingkudu, Masjid Tua di Sumatera Barat
  29. Riset Gabungan Arkeologi dan Genetika Dilaksanakan
  30. Mobil Jip Buatan Siswa SMK
  31. Telkom Craft Perluas
  32. Format Curriculum Vitae Bahasa Inggris
  33. Fungsi Instagram Follower
  34. Artis Cowok
  35. Cara Membuat Bubur Ayam
  36. Resep Martabak Manis
  37. Kolang-kaling
  38. Cara Membuat Daging Masak Jamur
  39. Cara Membuat Donat Kentang
  40. Resep dan Membuat Bolu Kukus
  41. Ciri-ciri BUMN dan BUMD
  42. Ciri-Ciri Badan Usaha Milik Swasta
  43. Otomotif
  44. Olahraga Sepeda dengan BMX
  45. Cabang Angkat Besi
  46. Aries Susanti Rahayu
  47. Daftar Negara Penyelenggara Asian Games
  48. Permainan Tradisional
  49. Meraih Medali Emas di Cabang Bulu Tangkis Asian Games 2018
  50. Profil Hanifan Yudani 
  51. Defia Rosmaniar
  52. Keunggulan Penggunaan Mesin Tetas
  53. Pembuatan Mesin Tetas Telur Secara Mandiri
  54. Salah satu kota yang paling indah di Eropa
  55. Lagu Daerah Dari Sumatera Barat, Ayam Den Lapeh
  56. Virus Rabies, Pengertian Rabies, Rabies
  57. Pengertian dan definisi tentang kudis
  58. Penyebab dan gejala meningitis
  59. Gejala dan definisi kanker kolorektal
  60. Tomcat bahaya gigitan tomcat dan pencegahan
  61. Kemampuan Indonesia Tak Kalah dengan Negara Lain dalam Bidang Kesehatan
  62. Penyebab Penyakit Kaki Gajah Yang Menular dan Pencegahan Penyakit Kaki Gajah
  63. Pembauran di Nusantara di Awal Migrasi
  64. Rumah Murah Seharga Rp. 75 Juta Akan Diluncurkan BTN dan Perumnas
  65. kata lucu | kata kata lucu saat ini | kata plesetan
  66. Mengatasi Galau dengan Membaca Buku, Mengunjungi Objek Wisata Budaya, Memanjakan Diri Dengan SPA
  67. Kuda, budidaya ternak kuda, pacuan kuda
  68. Burung Merak | Merak Biru | Merak India
  69. Harimau Sumatra (Panthera tigris sumatra) 
  70. Ciri-Ciri Orang utan, Subspecies Orang Utan, Lokasi dan habitat, Makanan Orang Utan
  71. Pengertian Laba (Profit) dan Pengertian Distribusi
  72. Teori Perilaku Konsumen
  73. Pelaku Ekonomi, Peran Pelaku Kegiatan Ekonomi
  74. Pengertian Permintaan dan Penawaran
  75. Rumus Fungsi Permintaan dan Penawaran 
  76. Hukum Permintaan dan Penawaran
  77. Proses Terbentuknya Keseimbangan Pasar
  78. Pengertian Pasar
  79. Pengertian Bank Sentral
  80. Pengertian Sistem Pembayaran
  81. Unsur Pengaman Uang Rupiah Sebagai Alat Pembayaran Yang Sah
  82. Pengertian Bank, Fungsi Bank, Jenis Bank
  83. Pemasaran Hasil Industri, Konsumen potensial, Mengenal dan memahami konsumen
  84. Karakteristik Khusus, Prinsip Wadi'ah, Prinsip Mudharabah, Produk Bank Syariah
  85. Pengertian, Tugas, Wewenang Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)
  86. Produk-produk Pasar Modal
  87. Alat Pembayaran Tanpa Uang Cash
  88. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Fungsinya
  89. Pengertian Menabung dan Sumber Uang Untuk Menabung
  90. Lembaga Yang Berwenang Tentang Pengelolaan Alat Pembayaran
  91. Penerapan Manajemen dalam Kegiatan di Sekolah
  92. Jenis-Jenis Kegiatan Usaha BUMD,  Kebaikan dan Kelemahan BUMN dan BUMD
  93. Peran BUMS dalam Perekonomian, Bentuk-Bentuk BUMS
  94. Kekuatan dan Kelemahan Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)
  95. Jenis-Jenis Kegiatan Usaha dan Tahapan Pendirian BUMS
  96. Mendirikan Usaha Pada Perseroan Terbatas (PT)
  97. Pengertian Studi Kelayakan Usaha
  98. Sejarah Perkembangan Koperasi dan Pengertian Koperasi
  99. Landasan dan Asas Koperasi, Tujuan Koperasi, Ciri-Ciri Koperasi
  100. Prinsip, Peran dan Fungsi Koperasi 
  101. Jenis-Jenis Koperasi,  Koperasi Primer, Koperasi Sekunder
  102. Pengelolaan Koperasi, Perangkat Organisasi Koperasi dan Koperasi Sekolah
  103. Sumber Permodalan dan Pembagian Sisa Hasil Usaha Koperasi dan Koperasi Sekolah
  104. Sajikan Produk Pilihan bagi Pelanggan
  105. Prosedur Pendirian Koperasi/Koperasi Sekolah
  106. Pengembangan Koperasi di Sekolah dan Simulasi Pendirian Koperasi di Sekolah
  107. Krisis Ekonomi Sebagai Pendorong Orang Rusia Belajar Bahasa Asing
  108. Cara Mengisi Paypal Tanpa Harus Beli
  109. Pengertian Ekonomi dan Ilmu Ekonomi
  110. 7 Program Peningkatan Mutu Dalam SDM
  111. Pengelola Perusahaan Profesional
  112. Pengertian Valuta Asing
  113. Mekanisme Kerja Pasar Valuta Asing
  114. Pelaku Pasar Valuta Asing
  115. Jenis-Jenis Pasar Valuta Asing
  116. Program Bakti BCA Customer Service Officer Tahap Mahir
  117. Pengertian Negosiasi
  118. Pembangunan infrastruktur Gas Diprioritaskan
  119. Awal Pembentukan Bank Sentral Republik Indonesia
  120. Maksud dan Tujuan, Metodologi dan Sumber Data
  121. Masa Awal De Javasche Bank 1828-70
  122. Bank van Leening, dan Bank Courant en Bank van Leening pada masa VOC
  123. Pengertian dan Bentuk-bentuk Pengembangan Sumber Daya Manusia
  124. Langkah-Langkah Bernegosiasi
  125. Rencana Pembentukan Bank Oleh Raja Belanda 
  126. Bangsa Barat datang dan ikut meramaikan dunia perdagangan di Kepulauan Nusantara
  127. Pengertian Harga Pokok Produksi
  128. Rasio Keuangan sebagai Alat Manajemen
  129. Pengertian Anggaran, Perbendaharaan, dan Akuntansi
  130. Prediksi dari Lembaga Penjamin Simpanan Kenaikan Tren Bunga Akan Terus Berlanjut
  131. Kebutuhan dan Alat Pemuas Kebutuhan
  132. Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi, Keberhasilan Pembangunan Ekonomi.
  133. Hasil Penelitian Wanita Yang Berprofesi Sebagai Pialang Saham
  134. Landasan Ilmu Akuntansi Syariah
  135. Beda Antara Asuransi Syaria'h dengan Asuransi Konvensional
  136. Pengertian Prinsip Ekonomi, Motif Ekonomi, Prinsip Ekonomi Produsen, Konsumen
  137. Prinsip Kegiatan Usaha Bank (Konvensional dan Syariah)
  138. Pengelolaan Keuangan
  139. Pengertian Biaya Kesempatan
  140. Pembagian Ilmu Ekonomi, Ekonomi Mikro, Ekonomi Makro
  141. Contoh Produk dan Layanan Bank
  142. Pengertian Transfer
  143. Masalah Ekonomi dalam Sistem Ekonomi
  144. Karakteristik Perekonomian Indonesia Menurut UUD 1945 Pasal 33
  145. Penjabaran Demokrasi Ekonomi, Kelembagaan Ekonomi, Perangkat Kebijaksanaan
  146. Kiat Memulihkan Kondisi Perekonomian Indonesia Di tengah Krisis
  147. Dampak Krisis Ekonomi Global terhadap Ekonomi Indonesia
  148. Perdagangan Luar Negeri, Neraca Pembayaran, Investasi, Keuangan Negara
  149. Pertumbuhan Ekonomi iklane
  150. Metode Penelitian Kebijakan Ekonomi Indonesia
  151. Kegiatan Ekonomi
  152. Pengertian Pasar Modal
  153. Biaya Produksi, Pengertian Biaya Produksi, Konsep Biaya Produksi
  154. Mekanisme Transaksi di Pasar Modal
  155. Hubungan Asuransi dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
  156. Jenis-Jenis Usaha Asuransi, Prinsip Kegiatan Usaha Asuransi
  157. Macam-Macam Produk dan Jenis Asuransi
  158. Pengertian Pegadaian, Fungsi Pegadaian, Peran Pegadaian, Jenis Pegadaian
  159. Alat Pembayaran Tunai dan Sejarah Terciptanya Uang
  160. Pengertian Elastisitas Permintaan dan Penawaran
  161. Pengertian Lembaga Pembiayaan
  162. Pengertian Manajemen, Unsur-unsur Manajemen, Fungsi-Fungsi Manajemen
  163. Pengorganisasian dan Bentuk-bentuk Organisasi
  164. Mengenal Manajemen Produksi, Pemasaran, Keuangan, Personalia, Administrasi Perkantoran
  165. Yohanes Andi Kala
  166. Heni Sri Sundani
  167. Suku Minangkabau
  168. Wilayah Makassar
  169. Adat dan budaya minangkabau
  170. Sejarah, Geografi, Iklim, Taman, Etimologi Provinsi DKI Jakarta
  171. Ibukota Papua Barat, Lambang Papua Barat, Danau dan Gunung di Papua Barat
  172. Kesenian, Budaya dan Adat Istiadat Provinsi Jawa Timur
  173. Wilayah dan Pertumbuhan Ekonomi Batam
  174. Sulawesi Barat, Sumber Kekayaan Alam
  175. Wilayah dan Potensi Ekonomi Jambi 
  176. Kota Manado
  177. Kota Bandung
  178. Pulau Sumatera
  179. Bukittingi
  180. Sumatera Barat
  181. Wilayah Nanggroe Aceh Darussalam
  182. Ibu Kota Negara Jakarta
  183. Rawadano di Banten
  184. Kota Tanjungpinang
  185. Kalimantan Barat
  186. Kedaton Sultan Ternate
  187. Peninggalan Praserajah
  188. Yugoslavia
  189. Budidaya Ayam Kedu, ternak ayam kedu
  190. Budidaya Tanaman Buah Naga
  191. Budidaya tanaman buah cabe
  192. Jahe, Budidaya tanaman Jahe, Jahe untuk kesehatan
  193. Budidaya kunyit asam
  194. Budidaya Tanaman Buah Srikaya
  195. Ayam Arab
  196. Peluang Usaha Jenis Bebek atau Itik
  197. Budidaya Tanaman Buah Matoa
  198. Budidaya Udang Raksasanya Air Tawar
  199. Cara Beternak Udang Vaname dengan Memakai Terpal
  200. Memelihara udang lobster Air Tawar 
  201. Peluang Usaha Ternak Ikan Gabus
  202. Keunggulan Budidaya Ikan Air Tawar di Kolam Terpal
  203. PROSPEK DAN PERKEMBANGAN SEMANGKA DI INDONESIA
  204. Download Artikel Budidaya Tanaman Buah-buahaan dan Sayuran
  205. Sifat-Sifat Botani dan Varietas Buah Semangka
  206. Bibit Durian Pelangi Banyuwangi Memiliki Ciri Yang Khas
  207. Asal Muasal Munculnya Durian Pelangi Akibat dari Perjumpaan Sekerabat
  208. Pesona Tanaman Hias Gasteria Armstrongii
  209. Sensasi Warna dan Kelezatan Durian Pelangi dari Papua
  210. Budidaya Jeruk, Jeruk Merah
  211. Jamur Tiram, Buah, dan Daun Bersatu Menjadi Vetsin Yang Gurih, Lezat Serta Sehat
  212. Memadukan Singkong dan Cabai Mendapakan Keuntungan Berlipatganda
  213. Peluang Bisnis, Budidaya, Jamur, Merang, Lahan Bisnis, Media, Lahan, Penanaman
  214. Perencanaan, Usaha Budi Daya, Tanaman Pangan, Contoh Tanaman Pangan
  215. Kiat Usaha
  216. Budidaya Kacang Panjang
  217. Memulai Budi Daya Jamur
  218. Proses Produksi Pembenihan Ikan Lele
  219. Pengemasan Ikan Konsumsi
  220. Peluang Usaha Pembenihan Ikan Konsumsi
  221. Wirausaha
  222. Proposal Usaha Budi Daya Unggas Petelur
  223. Cara Usaha Budidaya Udang Lobster
  224. Naga Kuning, Lebih Manis, Keuntungan Budidaya, Lebih Untung
  225. Pengolahan Media Tanam 
  226. Budidaya Itik Petelur
  227. Cara Berternak Udang Harimau
  228. Budidaya Ikan Lele
  229. Budidaya Udang
  230. Perkembangbiakan Kambing
  231. Pemilihan Kandang Bebek
  232. Budidaya Kambing
  233. Budidaya Sapi Potong
  234. Cara Budidaya Bebek Petelur
  235. Memaksimalkan Budidaya Nila, Perkembangan Teknologi Nila
  236. Bawang Merah | Cara Budidaya bawang merah
  237. budidaya peternakan kambing etawa, manfaat susu, pemeliharaan makanan
  238. Panduan Membudidayakan Tanaman Alpukat
  239. Jambu Mawar Dapat Tumbuh pada Berbagai Tipe Tanah
  240. Bagian-bagian dan Penggolongan Bunga | Morfologi Bunga
  241. Kesempurnaan bunga
  242. Bunga simetri tunggal
  243. Bagian bunga yang paling menarik dan banyak diperhatikan adalah perhiasan bunga
  244. Penggolongan dan Fungsi Tanaman Hias di Taman
  245. Potensi Agrowisata dan Prospek Agrobisnis Lengkeng
  246. Pengenalan Tanaman Lengkeng
  247. Prospek Bisnis Mengembangkan Jamur Tiram Putih
  248. Budidaya Ayam Petelur | Asal usul Budi Daya Ayam Petelur
  249. Sumber Daya Usaha
  250. Budidaya Pembenihan Ikan Konsumsi  
  251. Budidaya Ikan Gurame
  252. Teknologi Untuk Memacu Produksi Ikan Nila
  253. Peluang Pasar Usaha Pengolahan Ikan Nila
  254. Cara Budidaya Ikan Nila Untuk Meningkatkan Produksi
  255. Potensi Sumber Daya Perikanan Air Tawar
  256. Artikel Cara Budidaya Ikan Lele
  257. Membuat Kolam Terpal dengan Dinding Tanah
  258. Ikan Yang Cocok Untuk Kolam Terpal
  259. Membuat Kolam Terpal, JENIS KOLAM TERPAL, BAHAN DAN ALAT UNTUK MEMBUAT KOLAM TERPAL
  260. Peluang Usaha Penetasan Telur bagi Peternak Unggas
  261. Penanaman Bibit Kopi Coklat
  262. Pemeliharaan Jeruk
  263. Jenis Mesin Tetas
  264. Pakan Alami dan Pakan Buatan Untuk Budidaya Ikan Konsumsi
  265. Kopi Gunung Puntang, Termasuk kopi organik, 6 Macam Fungsi Kopi
  266. Usaha Budidaya Tanaman Jambu Air
  267. Keunggulan dan Kelemahan Budidaya Ayam Kampung
  268. Rambutam, Manfaat Buah Tanaman Rambutan
  269. Lezat Luar Dalam, Kulit Pisang, Menu Batang Pisang, Kulit Pisang
  270. Manfaat Cinta
  271. Khasiat dan manfaat anggur merah
  272. Manfaat Akar Ubi Jalar Ungu Untuk Kesehatan
  273. Manfaat buah naga bagi ibu hamil
  274. Manfaat buah kelapa muda bagi tubuh manusia
  275. Buah Duku Menjaga Kadar Kolesterol