BERASAL DARI PERMAINAN TRADISIONAL JADI CABANG OLAHRAGA DUNIA DI ASIAN GAMES 2018
Asian Games 2018 yang diselenggarakan pada 18 Agustus sampai 2 September 2018 mempertandingkan 40 cabang olahraga. Beberapa cabang olahraga sudah akrab di telinga kita, namun ada yang masih asing. Padahal beberapa di antaranya merupakan permainan tradisional masyarakat yang sudah berumur ratusan tahun.
Dari 40 cabang olahraga yang dipertandingkan pada Asian Games 2018 kali ini, terbagi atas 32 cabang olimpik dan delapan cabang non-olimpik dengan jumlah perlombaan 462 nomor. Hal ini menjadikan Asian Games 2018 sebagai kegiatan dengan cabang olahraga (cabor) terbanyak yang akan dipertandingkan.
Dari cabang-cabang olimpik yang dipertandingkan banyak dari kita yang sudah tahu olahraga itu. Seperti atletik, akuatik, senam, tenis, dsb. Mungkin terselip dalam tanya, modern penthathlon. Jika mengacu ke nama, pentha berarti lima, maka cabang ini merupakan gabungan lima olahraga. Yakni renang, menembak, anggar, berkuda, dan lari. Paham kan embel-embel modern?
Sedangkan delapan cabang non-olimpik banyak yang asing di telinga awam. Boling, bridge, sepak takraw, pasti banyak yang tahu. Squash, paralayang, jetski beberapa pernah lihat. Tapi kabaddi? Martial arts atau seni bela diri campuran agak familiar. Terutama pencak silat, yuyitsu, dan wushu. Namun untuk kurash dan sambo?
Itulah beberapa cabang olahraga yang akan tampil di Asian Games 2018 mendatang namun belum begitu populer di sini. Pun begitu semua yang asing itu sudah terdaftar dalam KONI sehingga memiliki pengurus besarnya.
Nah, biar gak plonga-plongo saat ditanya olahraga macam apa itu, ada baiknya kita kupas sedikit cabang-cabang olahraga itu.
Kabaddi, gobag sodor-nya India yang mendunia
Rasanya, cabang olahraga ini termasuk yang paling jujur. Tanpa ditanya apa nama olahraga itu, para pemainnya menjawab dengan berteriak sambil menahan napas. "Kabaddi kabaddi, kabaddi, kabaddi, kabaddi, kabaddi,..."
Namanya memang kabaddi. Merupakan permainan anak-anak di India Selatan. Sepintas mirip dengan gobag sodor (go back through the door) yang belum lama ini dimainkan oleh Presiden Joko Widodo bersama anak-anak. Namun ketika dimainkan oleh orang dewasa, dimasukkan unsur gulat di dalam permainan ini.
"Kabaddi adalah permainan yang 'mentah', mengandalkan fisik, dan juga membutuhkan ketangguhan tersendiri," kata Charu Sharma, direktur manajer tim Kabaddi di India, Mashal Sports, kepada Walll Street Journal.
Keterampilan gulat itu diguna-kan untuk "menjatuhkan" lawan sehingga bisa meraih kemenangan. Jadi begini permainannya. Satu tim beranggotakan tujuh orang, dengan tiga orang sebagai cadang-an. Pertandingan berlangsung selama 20 menit dalam dua babak, dengan lima menit waktu istirahat antarbabak. Setiap tim akan ber-gantian mengirimkan orang ke area musuh.
Untuk mendapatkan angka, sang penyerbu harus lari ke area lawan, menyentuh satu atau lebih anggota tim lawan, lalu kembali ke areanya sendiri. Semua ini dilakukan dengan si penyerbu menahan napas dan merapal ucapan, "kabaddi, kabaddi, kabaddi..." (Seorang superbintang kabaddi bisa menahan napas sambil mengucapkan "kabaddi ... kabaddi" selama lebih dari dua setengah menit).
Nah, tim yang diserbu akan menahan sang penyerbu dengan cara bergulat dan menahannya ke tanah, sampai ia tak bisa menahan napas lagi. Namun itu dengan risiko bahwa yang menyentuh sang penyerbu akan dianggap "mati".
Olahraga ini tumbuh di daerah India Selatan. Di sana anak-anak bermain di lapangan kosong, tanpa garis batas atau ukuran lapangan yangjelas. Begitu juga dengan alas kaki. Kadang pakai, kadang tidak.
Berawal di desa-desa Asia Selatan, kini kabaddi memiliki liga profesionalnya sendiri. Ada delapan tim berbentuk waralaba yang tersebar di seluruh India. Pada awal musim, liga ini bahkan memiliki bursa transfer pemain tersendiri. "Liga ini membuat kabaddi jadi terlihat di seluruh dunia, menarik, profesional, dan juga menguntungkan," kata Cham Sharma.
Namanya kemudian terangkat ketika pada ajang Asian Games XVII yang berlangsung di Incheon, Korea Selatan, kabaddi menjadi olahraga khusus yang diajukan tuan rumah untuk dipertandingkan. Ditingkat internasional, kabaddi dimainkan di lapangan berukuran 10 x 13 meter (untuk wanita 8x12 meter) yang dibelah dua oleh satu garis. Dua tim yang bertanding akan menempati tiap bagian lapangan itu.
Di Indonesia kabbadi bernaung di bawah Federasi Olahraga kabaddi Seluruh Indonesia (FOKSI) dan telah menjadi anggota KONI sejak 2013. Di AG 2018, kabbadi mempertandingkan dua nomor. Menurut salah satu pelatih pemusatan latihan nasional (pelatnas) cabang olahraga kabaddi, Kadek Yogi Parta Lesmana, Indonesia menargetkan satu emas.
Sambo, kuncian adalah kunci
Sambo sebenarnya singkatan dari Samozashchita Bez Oruzhiya. Nama yang panjang dan susah dieja, sehingga waj ar j ika disingkat menj adi sambo. Beladiri tanpa senjata, kira-kira begitu arti dari nama yang panjang dan bisa bikin lidah keseleo itu. Olahraga bela diri ini berasal dari Uni Soviet (sekarang Rusia). Diperkenalkan oleh Viktor Spiridonov dan Vasili Oshchepkov, olahraga ini baru pertama kali ada dalam Asian Games 2018. Artinya, Indonesia menjadi negara pertama yang mempertandingkan sambo di turnamen multievent terbesar se-Asia.
Jika melihat pertandingan sambo, kita lantas teringat dengan judo. Terutama pada teknik mengunci lawan. Tak salah memang sebab Oshchepkov sebelumnya belajar judo saat menuntut ilmu di Seminari Ortodoks Tokyo, Jepang. Bahkan karena menunjukkan kemampuan yang luar biasa, ia diundang ke Institut Kodokan, pusat komunitas judo dunia.
Kembali ke Rusia Oshchepkov mendedikasikan seluruh jiwa dan raganya untuk mempromosikan judo. Pada 1929 ia menjadi pelatih judo di klub olahraga utama Tentara Merah, kemudian pindah ke Institut Pendidikan Fisik Moskow Moscow Physical Education Institute). Ia pun berhasil membuat judo sangat populer di kalangan masyarakat Rusia. Dari situ ia pun "melokalkan" judo, jadilah sambo.
Ada empat jenis sambo: combat sambo (untuk militer, selain gaya mengunci juga menggunakan sen-jata), freestyle sambo (menggunakan teknik mencekik yang sempat dilarang), bela diri sambo (gerakan-gerakannya mirip dengan dengan Jujitsu dan Aikido), dan sambo khusus (mirip dengan combat sambo tetapi dengan serangan yang memiliki tujuan tertentu).
Sambo sudah masuk ke Indonesia sejak 2007 lalu. Tokoh pendiri sambo di Indonesia adalah Ir. Aji Kusmantri dari Pengurus Besar Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PB PJSI). Sambo pertama kali diperkenalkan di lingkungan Universitas Trisakti pada 2008. Berbeda dengan judo, sambo menggunakan celana pendek dan sepatu khusus.
Di Indonesia sambo di bawah induk organisasi resmi yaitu Pengurus Besar Persatuan Sambo Indonesia (PB PERSAMBI). Beberapa atlet telah berhasil menyumbangkan medali bagi Indonesia dalam turnamen taraf dunia. Salah satunya adalah Vincent Majid yang meraih medali emas di nomor combat sambo kelas + 100 kg pada kejuaraan dunia, World Martial Arts Masterships (WMAM) 2016 di Cheongju City Sports Centre, Korea Selatan.
Di Asian Games 2018, sambo memperebutkan enam emas. PB PERSAMBI mengincar medali emas karena ini menjadi peluang yang besar bagi Indonesia sebagai tuan rumah.
Kurash, salah satu bela diri tertua di dunia
Dari sembilan cabang olahraga yang pertama dipertandingkan di Asian Games 2018, satu di antaranya adalah kurash.
Kurash merupakan cabang olahraga asal Uzbekistan yang dahulu hanya digunakan sebagai kesenian dan acara hiburan tradisional. Kurash memiliki arti mencapai tujuan dengan cara yang adil. Cabang olahraga ini juga dianggap sebagai salah satu olahraga bela diri terlatih tertua di dunia yang memiliki usia kurang lebih 3.500 tahun.
"Ketuaan" kurash itu tercatat dalam berbagai buku sejarah, seperti dalam buku perjalanan Marco Polo yang menceritakan kurash ketika menjelajah jalur sutra. Selain itu ada juga buku yang ditulis Ibnu Sina yang menyatakan kurash adalah cara terbaik dalam menjaga kesehatan dan tubuh.
Kurash memiliki pola dasar bela diri yang hampir sama dengan olah-raga judo dan gulat. Perbedaannya ada pada bantingan atas dan penilaian yang ketat untuk memperoleh nilai mutlak.
Setelah melalui berbagai uji coba untuk penetapan standar olahraga, International Kurash Association berhasil berdiri pada 1998. Di tahun 2017 telah tergabung 117 negara dalam IKA. Sebelumnya, pada 2011 IKAberpromosi ke Indonesia. Namun perkembangannya tak seperti yang diharapkan sehingga di awal tahun 2016, salah satu atlet judo Indonesia Krisna Bayu menginisiasi dan mengembangkan kurash dengan nama kurash Indonesia. Berdasarkan keputusan pada 15 Juni 2016 lalu, kurash disepakati untuk berkembang dalam bentuk Anggaran Dasar danAnggaran Rumah Tangga Kurash Indonesia.
Dr. Samsudin, M.Pd. untuk pertama kalinya menjadi ketua Pengurus Besar Kurash Indonesia (PBKI). Ia dianggap memiliki wawasan dan rencana yang kuat untuk mengembangkan kurash di Indonesia dan dapat menyukseskan penyelenggaraan Asian Games 2018. Krisna Bayu saat ini menjadi Sekretaris Jenderal PBKI.
Pada Asian Games 2018 ini, kurash menyediakan delapan emas. PBKI sudah mempersiapkan empat putra dan empat putri atlet Indonesia yang akan berlaga di cabang olahraga kurash. Mereka adalah Aprilianda Adi Timur, Moch Latif, Nanda Bagus Yuniarta, Bagas Ajaya Hartanto, Anggun Nurajijah, Maria Magdalena Ince, Heka Amaya Sari Sembiring, dan Chandra Ariati.
Bisa jadi ada yang mengenai cabang olahraga ini. Atau selintas pernah mendengar cabang olahraga yang mirip, yakni triathlon. Sama-sama olahraga multi-ragam, pentathlon memiliki jumlah olahraga lebih banyak - sesuai namanya - yakni lima: renang, menembak, anggar, berkuda, dan lari. Sementara triathlon hanya tiga: renang, bersepeda, dan lari.Di Indonesia, modern pentathlon bernaung di bawah Persatuan Modern Pentathlon Indonesia (PMPI). Sebagai ketua umumnya adalah Anthony Soenarjo. Pada AG 2014 di Incheon, Korea Selatan, Indonesia tak mengirimkan kontingen karena olahraga ini belum terorganisir. Kali ini, sebagai tuan rumah tentu Indonesia bisa berperan.
Peminat cabor pentathlon saat ini mayoritas lahir dari kalangan militer. Maklum kelima olahraga itu membutuhkan fisikyang bagus, fokus tinggi, dan strategi yang matang.
Namun, Indonesia bisa dikatakan sangat tertinggal dalam melakukan persiapan menuju pesta olahraga terbesar di Asia tersebut. Pelatnas untuk modern pentathlon baru berjalan pada awal Februari 2018. Modern pentathlon mempertandingkan dua nomor.